0
Waduk Pacal
Posted by Unknown
on
08.18
in
Traveling
Secuwil keindahan yang terpapar disana. Sebuah genangan air yang memanjakan setiap insan yang memandangnya. Tak banyak pemuda pemudi yang menghabiskan waktunya hanya untuk menikmati setitik keindahan di kota yang panas ini. Secercik air itu telah menghiasi kota ini dan membuat sejuk para peminatnya. Ya, sebuah air yang terbentang luas dengan warna biru yang menghiasinya. Tak hanya itu beberapa perahu nelayan juga menghiasi tempat ini. Ikan-ikan disini sepertinya betah untuk hidup kawasan ini. Deretan perbukitan yang mengapit tempat ini seakan mencengkeram air-air itu dan mengumpulkannya disini. Namun, cengkeraman itu malah menambah keindahan yang ada di tempat ini. Hijaunya dedaunan yang hidup diatas perbukitan itu sepertinya terus bernyanyi dan melambaikan tangannya bersama semilir angin yang memeluk setiap rangkaian cabangnya. Udara segar beriringan membelai setiap insan yang ada. Tempat ini tak lagi muda dan merupakan peninggalan Belanda yang diresmikan pada tahun 1933. Sudah tua bukan, namun jangan menganggap tempat ini sudah lenyap dari peradaban. Faktanya tempat ini masih ada dan masih digunakan hingga sekarang. Pesona tempat ini memang memanjakan setiap mata yang menyaksikannya. Tempat wisata ini terletak di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. Ciri khas bangunan Belada masih tampak di sini seperti, ornament batu dindingnya. Di tengahnya terdapat jembatan yang menghubungkannya dengan pulau kecil yang ada di selatan waduk. Tempat ini adalah sebuah waduk yang cukup besar yang menjadi tempat wisata. Di jembatan ini kita bisa memancing, hunting foto dan kegiatan lainnya. Kita bisa memanfaatkan pulau kecil yang ada disini untuk menantang adrenalin kita dengan cara menelusuri jejak alamnya. Di sini juga terdapat perahu-perahu kecil yang dapat kita tumpangi untuk bermain-main di tengah waduk. Untuk wisatawan yang suka dengan kegiatan memancing di sini adalah salah satu tempatnya, karena disini terdapat beberapa spesies ikan yang hidup. Perjalanan menuju tempat ini juga akan memanjakan mata. Warna hijau yang terbentang di sepanjang jalan pasti akan membuat kedamaian dalam hati. Namun, perjalanan kali ini mungkin akan meningkatkan adrenalin kita karena jalan yang berkelok-kelok dan curam yang akan menghiasai perjalan kita kali ini. Kita bisa menyaksikan begitu indahnya matahari terbenam dan terbit dari jembatan yang menghubungkan ke pulau kecil tadi yang disebut dengan jembatan Kedungjati. Dan waduk ini biasa disebut dengan Waduk pacal. Waduk kebanggaan masyarakat Bojonegoro.
Secuwil keindahan yang
terpapar disana. Sebuah genangan air yang memanjakan setiap insan yang
memandangnya. Tak banyak pemuda pemudi yang menghabiskan waktunya hanya
untuk menikmati setitik keindahan di kota yang panas ini. Secercik air
itu telah menghiasi kota ini dan membuat sejuk para peminatnya.
Ya, sebuah air yang terbentang luas dengan warna biru yang menghiasinya.
Tak hanya itu beberapa perahu nelayan juga menghiasi tempat ini.
Ikan-ikan disini sepertinya betah untuk hidup kawasan ini. Deretan
perbukitan yang mengapit tempat ini seakan mencengkeram air-air itu dan
mengumpulkannya disini. Namun, cengkeraman itu malah menambah keindahan
yang ada di tempat ini. Hijaunya dedaunan yang hidup diatas perbukitan
itu sepertinya terus bernyanyi dan melambaikan tangannya bersama semilir
angin yang memeluk setiap rangkaian cabangnya. Udara segar beriringan
membelai setiap insan yang ada.
Tempat ini tak lagi muda dan merupakan peninggalan Belanda yang
diresmikan pada tahun 1933. Sudah tua bukan, namun jangan menganggap
tempat ini sudah lenyap dari peradaban. Faktanya tempat ini masih ada
dan masih digunakan hingga sekarang. Pesona tempat ini memang memanjakan
setiap mata yang menyaksikannya.
Tempat wisata ini terletak di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang,
Kabupaten Bojonegoro. Ciri khas bangunan Belada masih tampak di sini
seperti, ornament batu dindingnya. Di tengahnya terdapat jembatan yang
menghubungkannya dengan pulau kecil yang ada di selatan waduk. Tempat
ini adalah sebuah waduk yang cukup besar yang menjadi tempat wisata. Di
jembatan ini kita bisa memancing, hunting foto dan kegiatan lainnya.
Kita bisa memanfaatkan pulau kecil yang ada disini untuk menantang
adrenalin kita dengan cara menelusuri jejak alamnya. Di sini juga
terdapat perahu-perahu kecil yang dapat kita tumpangi untuk bermain-main
di tengah waduk. Untuk wisatawan yang suka dengan kegiatan memancing di
sini adalah salah satu tempatnya, karena disini terdapat beberapa
spesies ikan yang hidup.
Perjalanan menuju tempat ini juga akan memanjakan mata. Warna hijau yang
terbentang di sepanjang jalan pasti akan membuat kedamaian dalam hati.
Namun, perjalanan kali ini mungkin akan meningkatkan adrenalin kita
karena jalan yang berkelok-kelok dan curam yang akan menghiasai perjalan
kita kali ini. Kita bisa menyaksikan begitu indahnya matahari terbenam
dan terbit dari jembatan yang menghubungkan ke pulau kecil tadi yang
disebut dengan jembatan Kedungjati. Dan waduk ini biasa disebut dengan
Waduk pacal. Waduk kebanggaan masyarakat Bojonegoro.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/frendayentin/secercik-keindahan-di-kota-panas_54f84682a33311195f8b4a98
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/frendayentin/secercik-keindahan-di-kota-panas_54f84682a33311195f8b4a98
Secuwil keindahan yang
terpapar disana. Sebuah genangan air yang memanjakan setiap insan yang
memandangnya. Tak banyak pemuda pemudi yang menghabiskan waktunya hanya
untuk menikmati setitik keindahan di kota yang panas ini. Secercik air
itu telah menghiasi kota ini dan membuat sejuk para peminatnya.
Ya, sebuah air yang terbentang luas dengan warna biru yang menghiasinya.
Tak hanya itu beberapa perahu nelayan juga menghiasi tempat ini.
Ikan-ikan disini sepertinya betah untuk hidup kawasan ini. Deretan
perbukitan yang mengapit tempat ini seakan mencengkeram air-air itu dan
mengumpulkannya disini. Namun, cengkeraman itu malah menambah keindahan
yang ada di tempat ini. Hijaunya dedaunan yang hidup diatas perbukitan
itu sepertinya terus bernyanyi dan melambaikan tangannya bersama semilir
angin yang memeluk setiap rangkaian cabangnya. Udara segar beriringan
membelai setiap insan yang ada.
Tempat ini tak lagi muda dan merupakan peninggalan Belanda yang
diresmikan pada tahun 1933. Sudah tua bukan, namun jangan menganggap
tempat ini sudah lenyap dari peradaban. Faktanya tempat ini masih ada
dan masih digunakan hingga sekarang. Pesona tempat ini memang memanjakan
setiap mata yang menyaksikannya.
Tempat wisata ini terletak di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang,
Kabupaten Bojonegoro. Ciri khas bangunan Belada masih tampak di sini
seperti, ornament batu dindingnya. Di tengahnya terdapat jembatan yang
menghubungkannya dengan pulau kecil yang ada di selatan waduk. Tempat
ini adalah sebuah waduk yang cukup besar yang menjadi tempat wisata. Di
jembatan ini kita bisa memancing, hunting foto dan kegiatan lainnya.
Kita bisa memanfaatkan pulau kecil yang ada disini untuk menantang
adrenalin kita dengan cara menelusuri jejak alamnya. Di sini juga
terdapat perahu-perahu kecil yang dapat kita tumpangi untuk bermain-main
di tengah waduk. Untuk wisatawan yang suka dengan kegiatan memancing di
sini adalah salah satu tempatnya, karena disini terdapat beberapa
spesies ikan yang hidup.
Perjalanan menuju tempat ini juga akan memanjakan mata. Warna hijau yang
terbentang di sepanjang jalan pasti akan membuat kedamaian dalam hati.
Namun, perjalanan kali ini mungkin akan meningkatkan adrenalin kita
karena jalan yang berkelok-kelok dan curam yang akan menghiasai perjalan
kita kali ini. Kita bisa menyaksikan begitu indahnya matahari terbenam
dan terbit dari jembatan yang menghubungkan ke pulau kecil tadi yang
disebut dengan jembatan Kedungjati. Dan waduk ini biasa disebut dengan
Waduk pacal. Waduk kebanggaan masyarakat Bojonegoro.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/frendayentin/secercik-keindahan-di-kota-panas_54f84682a33311195f8b4a98
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/frendayentin/secercik-keindahan-di-kota-panas_54f84682a33311195f8b4a98
Posting Komentar