0

Tukang Cukur Sor Ringin Bertahan dalam Ketradisionalan

Posted by Unknown on 08.06 in
Tukang cukur Sor Ringin Yogyakarta tetap gunakan alat cukur tradisional di tengah modernitas zaman.
Alat cukur rambut manusia mengalami perkembangan tiap tahunnya. Penggunaan alat yang lebih praktis menjadi pilihan semua manusia, salah satunya alat cukur. Mesin yang menawarkan kemudahan dan kecepatan ini telah menggusur peran gunting dan alat cukur traditional lainnya di kalangan tukang cukur terutama salon-salon yang tersebar di Yogyakarta.
Namun, hal berbeda terlihat dari tukang cukur Sor Ringin Yogyakarta, yang masih tetap setia menggunakan alat cukur tradisional sebagai alat pencari nafkah. Alat cukur yang terdiri dari gunting, gunting sorok, sikat, dan pisau cukur tersebut terbukti masih mampu bersaing dengan alat cukur modern. Kualitas alat cukur tradisional juga tidak berbeda dengan alat cukur modern.
Alat cukur tradisional masih memiliki kualitas yang sama baiknya dengan alat cukur modern, mungkin perbedaannya hanya di kecepatannya saja, jelas Aminudin, salah satu tukang cukur Soringin.
Menurutnya alat cukur modern juga akan lebih berbahaya jika digunakan seseorang yang belum ahli, karena dapat menimbulkan kerusakan pada model rambut.  Sedangkan salah satu pelanggannya, Eko (63 tahun) mengaku bahwa pisau cukur tradisional memberikan hasil yang optimal dibandin pisau cukur modern. Hasilnya lebih bersih pisau cukur tradisional dibanding alat cukur modern di salon-salon, selain itu rasa sensasi yang diberikan juga berbeda, paparnya.
Alat cukur tradisional ini masih digemari khususnya oleh kaum bapak-bapak di Yogyakarta. Pelanggan dari cukur tradisional ini akan melonjak ketika menjelang hari raya Idhul Fitri.
Kebanyakan pelanggang saya adalah bapak-bapak, dan biasanya rame-ramenya itu setiap menjelang idhul fitri, setidaknya seminggu sebelum idhul fitri, tutur Aminudin saat ditanya dilapaknya di Sor Ringin.
Alasan lain tukang cukur Sor Ringin masih tetap menggunakan alat cukur tradisional adalah ketidaktersediaan aliran listrik di tempat mereka membuka lapak.
Alasan kami karena tidak ada aliran listrik disini, ada di belakang tapi kami takut merepotkan. Kami gunakan yang ada saja, dan disyukuri, tutur Aminudin.
 Saat ini, jumlah tukang cukur Sor Ringin sendiri tinggal 3 orang, termasuk Aminudin yang telah menjalani profesi ini selama 14 tahun.
Lelaki yang tak lagi tua itu masih cekatan dalam memainkan alat cukur tradisional, sebuah kemampuan yang ia peroleh secara ototidak di masa mudanya. Sedangkan, hingga sampai saat ini belum ada keinginan dalam diri Aminudin untuk merubah alat cukur yang ia gunakan.
Rezeki yang diberikan Allah kepada makhluk-makhluknya berbeda-beda, ada yang banyak dan ada yang sedikit. Saya percaya bahwa Allah akan membagi-bagi rezkinya secara adil, jelas Aminudin.
  Sor Ringin telah menjadi tempat cukur rambut yang strategis, terbuka, dan mudah ditemukan oleh para pelangganya. Pasalya, dalam waktu 30 menit telah terdapat 4 pelanggan yang telah dicukur dan dirapikan rambutnya. Rafliardi (55 tahun) salah satu pelanggan Aminudin merasa puas atas hasil cukur yang telah dilakukan Aminudin yang menggunakan alat tradisional.
Saya puas atas hasil cukur Pak Udin, tak hanya itu keramahan yang ditawarkan juga menjadi daya tarik tersendiri untuk tetap mempertahankan pelanggannya, jelas Rafliardi salah satu pelanggan Aminudin saat ditemui ketika ia menjadi pelanggan Aminudin.
Alat cukur modern atau tradisional akan sama-sama menghasilkan hasil yang baik jika melakukannya dengan sungguh-sungguh dan penuh ketelitian serta kesabaran. Alat hanyalah alat bantu untuk menghasilkan hasil yang terbaik, sedangkan ujung dari semuanya itu adalah diri kita, papar Aminudin│Frenda Yentin│Winda Efa Nur



0

puncak sukmojoyo

Posted by Unknown on 23.02 in

Hello guys bagaiamana rencana liburannya? Sudahkah direncanakan atau masih bingung mau kemana? Mimin ada satu tempat yang mirip dengan Kali Biru yang wajib dikunjungi oleh para traveller. Puncak Sukmojoyo yang terletak di sekitar daerah Borobudur ini memiliki pemandangan yang WOW banget gengs. Disana kita dapat menyaksikan pesona Borobudur dari atas puncak. Selain itu puncak ini juga menyuguhkan pemandangan sunset dan sunrise yang berlatar belakang hijaunya perbukitan menoreh serta bebatuan alam memberikan nilai plus tersendiri bagi puncak ini. Sunrise terbaik dapat kita dapatkan pada bulan Juni hingga Augustus.
Tak hanya itu, negeri awan juga bisa kita dapetin dari puncak ini guys. Kabut akan mulai turun pukul 06.00-06.30 WIB guys. Dan pas waktu itu saatnya selfie-selfie dan berlomba-lomba dapetin foto terbaik.
Di puncak ini juga terdapat salah satu Makam tokoh Islam, yang bernama
Kyai RM. Muhammad Soleh, keturunan ke-14 dari Prabu Browijoyo V. Menurut sejarah Prabu Browijoyo V merupakan salah satu raja Majapahit yang memeluk agama Islam (mualaf). Prabu Browijoyo V ini juga merupakan nenek moyang dari Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam Yogyakarta. Makam Kyai RM. Makam ini digunakan untuk wisata ziarah beretapatan dengan Festival Sendang Suruh saat Sura.
Jadi di puncak ini kita tak hanya berwisata untuk sunrise dan foto-foto tapi juga berwisata religi.


0

Hati dalam Peti

Posted by Unknown on 05.14 in

Kususun istana berdua dalam khayalan

Namun, badai menerjang dan merubuhkannya

Gempa membawa air laut ke daratan

Membawa pergi semua khayalan


Hanya bekas istana yang kudapati

Tanpa ada penyangga atau pun atap

Hanya tanah kosong dan peti

Peti yang menyimpan cinta dalam hati


Hati yang beku terpaku dalam peti

Menanti kehangatan tak pernah henti

Kehangatan darimu yang telah pergi

Meninggalkan bekas dalam hati

0

Waduk Pacal

Posted by Unknown on 08.18 in

Secuwil keindahan yang terpapar disana. Sebuah genangan air yang memanjakan setiap insan yang memandangnya. Tak banyak pemuda pemudi yang menghabiskan waktunya hanya untuk menikmati setitik keindahan di kota yang panas ini. Secercik air itu telah menghiasi kota ini dan membuat sejuk para peminatnya. Ya, sebuah air yang terbentang luas dengan warna biru yang menghiasinya. Tak hanya itu beberapa perahu nelayan juga menghiasi tempat ini. Ikan-ikan disini sepertinya betah untuk hidup kawasan ini. Deretan perbukitan yang mengapit tempat ini seakan mencengkeram air-air itu dan mengumpulkannya disini. Namun, cengkeraman itu malah menambah keindahan yang ada di tempat ini. Hijaunya dedaunan yang hidup diatas perbukitan itu sepertinya terus bernyanyi dan melambaikan tangannya bersama semilir angin yang memeluk setiap rangkaian cabangnya. Udara segar beriringan membelai setiap insan yang ada. Tempat ini tak lagi muda dan merupakan peninggalan Belanda yang diresmikan pada tahun 1933. Sudah tua bukan, namun jangan menganggap tempat ini sudah lenyap dari peradaban. Faktanya tempat ini masih ada dan masih digunakan hingga sekarang. Pesona tempat ini memang memanjakan setiap mata yang menyaksikannya. Tempat wisata ini terletak di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. Ciri khas bangunan Belada masih tampak di sini seperti, ornament batu dindingnya. Di tengahnya terdapat jembatan yang menghubungkannya dengan pulau kecil yang ada di selatan waduk. Tempat ini adalah sebuah waduk yang cukup besar yang menjadi tempat wisata. Di jembatan ini kita bisa memancing, hunting foto dan kegiatan lainnya. Kita bisa memanfaatkan pulau kecil yang ada disini untuk menantang adrenalin kita dengan cara menelusuri jejak alamnya. Di sini juga terdapat perahu-perahu kecil yang dapat kita tumpangi untuk bermain-main di tengah waduk. Untuk wisatawan yang suka dengan kegiatan memancing di sini adalah salah satu tempatnya, karena disini terdapat beberapa spesies ikan yang hidup. Perjalanan menuju tempat ini juga akan memanjakan mata. Warna hijau yang terbentang di sepanjang jalan pasti akan membuat kedamaian dalam hati. Namun, perjalanan kali ini mungkin akan meningkatkan adrenalin kita karena jalan yang berkelok-kelok dan curam yang akan menghiasai perjalan kita kali ini. Kita bisa menyaksikan begitu indahnya matahari terbenam dan terbit dari jembatan yang menghubungkan ke pulau kecil tadi yang disebut dengan jembatan Kedungjati. Dan waduk ini biasa disebut dengan Waduk pacal. Waduk kebanggaan masyarakat Bojonegoro.


Secuwil keindahan yang terpapar disana. Sebuah genangan air yang memanjakan setiap insan yang memandangnya. Tak banyak pemuda pemudi yang menghabiskan waktunya hanya untuk menikmati setitik keindahan di kota yang panas ini. Secercik air itu telah menghiasi kota ini dan membuat sejuk para peminatnya. Ya, sebuah air yang terbentang luas dengan warna biru yang menghiasinya. Tak hanya itu beberapa perahu nelayan juga menghiasi tempat ini. Ikan-ikan disini sepertinya betah untuk hidup kawasan ini. Deretan perbukitan yang mengapit tempat ini seakan mencengkeram air-air itu dan mengumpulkannya disini. Namun, cengkeraman itu malah menambah keindahan yang ada di tempat ini. Hijaunya dedaunan yang hidup diatas perbukitan itu sepertinya terus bernyanyi dan melambaikan tangannya bersama semilir angin yang memeluk setiap rangkaian cabangnya. Udara segar beriringan membelai setiap insan yang ada. Tempat ini tak lagi muda dan merupakan peninggalan Belanda yang diresmikan pada tahun 1933. Sudah tua bukan, namun jangan menganggap tempat ini sudah lenyap dari peradaban. Faktanya tempat ini masih ada dan masih digunakan hingga sekarang. Pesona tempat ini memang memanjakan setiap mata yang menyaksikannya. Tempat wisata ini terletak di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. Ciri khas bangunan Belada masih tampak di sini seperti, ornament batu dindingnya. Di tengahnya terdapat jembatan yang menghubungkannya dengan pulau kecil yang ada di selatan waduk. Tempat ini adalah sebuah waduk yang cukup besar yang menjadi tempat wisata. Di jembatan ini kita bisa memancing, hunting foto dan kegiatan lainnya. Kita bisa memanfaatkan pulau kecil yang ada disini untuk menantang adrenalin kita dengan cara menelusuri jejak alamnya. Di sini juga terdapat perahu-perahu kecil yang dapat kita tumpangi untuk bermain-main di tengah waduk. Untuk wisatawan yang suka dengan kegiatan memancing di sini adalah salah satu tempatnya, karena disini terdapat beberapa spesies ikan yang hidup. Perjalanan menuju tempat ini juga akan memanjakan mata. Warna hijau yang terbentang di sepanjang jalan pasti akan membuat kedamaian dalam hati. Namun, perjalanan kali ini mungkin akan meningkatkan adrenalin kita karena jalan yang berkelok-kelok dan curam yang akan menghiasai perjalan kita kali ini. Kita bisa menyaksikan begitu indahnya matahari terbenam dan terbit dari jembatan yang menghubungkan ke pulau kecil tadi yang disebut dengan jembatan Kedungjati. Dan waduk ini biasa disebut dengan Waduk pacal. Waduk kebanggaan masyarakat Bojonegoro.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/frendayentin/secercik-keindahan-di-kota-panas_54f84682a33311195f8b4a98
Secuwil keindahan yang terpapar disana. Sebuah genangan air yang memanjakan setiap insan yang memandangnya. Tak banyak pemuda pemudi yang menghabiskan waktunya hanya untuk menikmati setitik keindahan di kota yang panas ini. Secercik air itu telah menghiasi kota ini dan membuat sejuk para peminatnya. Ya, sebuah air yang terbentang luas dengan warna biru yang menghiasinya. Tak hanya itu beberapa perahu nelayan juga menghiasi tempat ini. Ikan-ikan disini sepertinya betah untuk hidup kawasan ini. Deretan perbukitan yang mengapit tempat ini seakan mencengkeram air-air itu dan mengumpulkannya disini. Namun, cengkeraman itu malah menambah keindahan yang ada di tempat ini. Hijaunya dedaunan yang hidup diatas perbukitan itu sepertinya terus bernyanyi dan melambaikan tangannya bersama semilir angin yang memeluk setiap rangkaian cabangnya. Udara segar beriringan membelai setiap insan yang ada. Tempat ini tak lagi muda dan merupakan peninggalan Belanda yang diresmikan pada tahun 1933. Sudah tua bukan, namun jangan menganggap tempat ini sudah lenyap dari peradaban. Faktanya tempat ini masih ada dan masih digunakan hingga sekarang. Pesona tempat ini memang memanjakan setiap mata yang menyaksikannya. Tempat wisata ini terletak di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. Ciri khas bangunan Belada masih tampak di sini seperti, ornament batu dindingnya. Di tengahnya terdapat jembatan yang menghubungkannya dengan pulau kecil yang ada di selatan waduk. Tempat ini adalah sebuah waduk yang cukup besar yang menjadi tempat wisata. Di jembatan ini kita bisa memancing, hunting foto dan kegiatan lainnya. Kita bisa memanfaatkan pulau kecil yang ada disini untuk menantang adrenalin kita dengan cara menelusuri jejak alamnya. Di sini juga terdapat perahu-perahu kecil yang dapat kita tumpangi untuk bermain-main di tengah waduk. Untuk wisatawan yang suka dengan kegiatan memancing di sini adalah salah satu tempatnya, karena disini terdapat beberapa spesies ikan yang hidup. Perjalanan menuju tempat ini juga akan memanjakan mata. Warna hijau yang terbentang di sepanjang jalan pasti akan membuat kedamaian dalam hati. Namun, perjalanan kali ini mungkin akan meningkatkan adrenalin kita karena jalan yang berkelok-kelok dan curam yang akan menghiasai perjalan kita kali ini. Kita bisa menyaksikan begitu indahnya matahari terbenam dan terbit dari jembatan yang menghubungkan ke pulau kecil tadi yang disebut dengan jembatan Kedungjati. Dan waduk ini biasa disebut dengan Waduk pacal. Waduk kebanggaan masyarakat Bojonegoro.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/frendayentin/secercik-keindahan-di-kota-panas_54f84682a33311195f8b4a98

0

Cinta Bukan Coklat

Posted by Unknown on 18.47 in
Sumber gambar : http://www.formulaoralcare.com

Rintihan kesepian itu kini mulai menghantuiku lagi. Rasa ketakutan yang selama ini membayangi setiap langkahku kini telah berwujud dalam kehidupanku. Kau, yang selama ini menghiasi lubuk hatiku kini telah pergi tinggalkanku. Kau yang selalu ku idam-idamkan kini tak tahu dimana. Janji-janji yang dulu pernah terucap dari mulut manismu kini bagaikan tumpukan sampah yang berserakan, dan siap dibakar oleh api amarah agar hilang semua kenangan itu.
“Cinta ini hanya milikmu.” Kata-kata ini yang selalu ku dengar dari mulut manismu yang sekarang berubah menjadi racun.
Aku sudah mencoba menerima dirimu apa adanya, ku coba melihamu sebagai lelaki yang cukup sempurna untukku hari ini, namun apa yang ku dapat ketika aku mencoba untuk setia.  Kau meninggalkanku bersama dia. Mungkin aku masih terlalu dini untuk mengenal cinta, tapi hatiku tak bisa berbohong tentang apa yang kurasa hari ini. Pedih, remuk dan hancur itulah yang ku rasa saat ini. Ketika aku mencoba untuk tak lagi mempermainkan laki-laki tapi aku yang malah dipermainkan oleh laki-laki, mungkin inilah yang disebut sebagai hukum karma.
Ku akui memang dulu  aku  menjalin hubungan tanpa hati. Aku hanya menerima cinta mereka, karena hanya dengan alasan aku kasihan pada mereka dan itupun tak berjalan lama. Sampai akhirnya aku ditegur oleh sahabatku agar tidak mempermainkan perasaan seseorang lagi. Aku pun mulai menuruti nasihat sahabatku. Namun, setelah aku berusaha mencoba membuka hati tapi aku yang kini dipermainkan oleh mereka..
“Mungkin ini adalah balasan dari sikapku yang suka mempermainkan lawan jenisku”. Benakku dalam hati
Rasanya aku tak ingin lagi menjalin hubungan dengan laki-laki. WKesendirian ini terus menemaniku, aku sudah berkomitmen dengan hatiku untuk tahun ini aku harus konsen dengan Ujian Nasional. Ya mengingat aku kini sudah duduk di kelas XII hehe..
Hari-hariku kini dipenuhi dengan soal-soal yang berkaitan dengan UNAS dan tak sedikit pula soal-soal tentang SBMPTN. Kadang aku merasakan kesepian yang memuncak tanpa adanya seorang kekasih yang biasanya memperhatikanku dengan mengirim sebuah pesan pendek. Tak hanya itu, kadang aku juga merasakan keirian ketika melihat temanku sedang telpon dan sms’an dengan pacarnya.
Aku bukanya tak laku, tapi aku  malas menjalin hubungan. Aku hanya ingin menjalin hubungan yang serius dengan seorang laki-laki, hanya itu saja. Aku pun takut jika diajak ketemuan dengan mantan-mantanku dulu. Aku tak tahu kenapa aku takut jika diajak ngedate, aku merasa risih aja dengan mereka. Mungkin ini merupakan efek dari tak adanya sedikit perasaanku kepada mereka.
Sampai pada waktunya pada tanggal 14 Februari 20013 aku bertemu dengan seorang laki-laki, itu pun tak sengaja. Ketika itu aku sedang bermain kerumah kakakku, hal ini bisa diartikan bermain juga bisa diartikan berkunjung lah, terserah kalian aja hehe …
Hari itu kakakku sedang melaksanakan prosesi lamaran. Tak kusadari ternyata ia membawa temannya kesana. Kakakku mengenalkanku kepadanya, namun karena rasa gengsi dan perasaan yang ingin konsisten tak ingin dekat cowok aku menolak perkenalan itu mentah-mentah.
“Sini tak kenalin sama temanku!” Ujar kakakku.
“Gak ahh, dia lo masih anak-anak gitu kamu kenalin ma aku kak..! gak ah, ngapain juga.” Ujarku sambil membentak.
Tak kusadari jika teman kakakku mendengar perkataan itu.
“Tapi emang gue pikirin lo dengar pa gak yang penting gue males kenalan sama lo.” Kata-kata ini yang muncul dalam benakku.
Setelah sampai kerumah, kupikir-pikir dia cakep juga sih. Tapi gak boleh lah aku sudah janji gak pacaran dulu. Aku harys inget masa depan. Namun semakin aku ingin meghapusnya dalam pikiranku semakin dahsyat rasa itu muncul dalam hatiku. Kakaku sepertinya juga menginginkan aku menjalin hubungan dengannya karena setiap ia bersama denganku, ia selalu menceritakan temennya cowok tadi. Sampai akhirnya aku memberanikan diri menanyakan namanya, ternyata namanya… pakai inisial aja ya HI, tapi bukan hubungan internasioal lho ya.. hehe.. kok sampai hubungan Internasional ya.. padahal kan ini menyangkut hubungan hati hehe..
Dan akhirnya aku mulai deh chating-chatingan deh dengan si HI tadi. Dan yang paling mengejutkan lagi aku sepertinya jatuh cinta padanya. Hoho.. memalukan ditolak didepan dan ternyata kini malah aku yang cinta padanya.
“Gak papalah namanya juga cinta, gak tahu kapan datangnya.” Ku mencoba menghibur diri.
Ketika tes SMBPTN aku memilih tes di Malang, gak tahu juga sih kenpa aku memilih tempat itu. Dan aku meminta tolong pada si HI agar dia membantuku ketika aku di Malang. Dan dia pun membantuku dalam banyak hal ketika disana. Pertemuan di kampus BRW tak mungkin kulupakan. Aku selalu mengingat senyuman itu. Hubungan kami semakin dekat dan dekat, sampai pada suatu hari ia tak lagi membalas pesan pendek ku. Aku merasa dipermainkan olehnya. Seminggu sudah pesan pendekku tidak dibalasnya. Pikiranku mulai kemana-mana, mulai dari dia sudah punya cewek lah, dia bosan sama akulah dan masih lagi pikiran-pikiran yang menyesatkan itu. Aku mulai tak tahan lagi, ku kirim sebuah pesan pendek lagi kepadanya.
“ Maaf jika aku membuatmu bosan, maaf juga jika aku telah mengganggu kehidupanmu. Aku janji aku tak akan lagi mengganggu kehidupanmu jika itu maumu. Tapi ketahuilah aku tak ada niat tuk membuat kamu merasa jengkel dengan semua ini.” Pesan inilah yang kukirim padanya.
Mungkin aku kelihatan bodoh namun aku sudah terlanjur mencintainya. Aku berjanji tak akan mempermainkannya. Aku hanya ingin satu aku dapat memilikinya.
Hal itu ternyata menjadi sebuah kenyataan, ketika aku sudah masuk perguruan tinggi aku benar-benar memilikinya walaupun hanya sebagai kekasih. Namun, tak apalah ini sudah cukup untukku. Ya sebenarnya berharap lebih sih,, hehe..
Aku kini telah bersamanya, walaupun cinta kami terpisah jarak dan ruang. Aku mencoba setia dan akan selalu setia bersamanya. Aku ingin selalu bersamanya. Ia adalah imam yang aku damba-dambakan. Aku benar-benar menyayanginya. Jarak bukanlah halangan untukku untuk tidak percaya dengannya. Aku berusaha selalu positive thinking tentangnya. Aku hanya ingin hatiku ini selalu bahgia dengannya tanpa ada noda sedikit pun.
“Semoga kau juga menjaga hati ini.” Pintaku pada dirinya.
Aku hanya ingin dia selalu menjaga hati yang sedang dijalaninya. Aku tak ingin ia meninggalkanku. Ia tak hanya seorang kekasih bagiku namun dia adalah segala-galanya bagiku. Dia yang mengerti aku, memahami aku, membantuku dan selalu ada untukku. Dia tak seperti cokelat yang manisnya hilang setelah dimakan. Dia melainkan sesuatu yang akan kurasakan manisnya sampai akhir nanti. I love U… :-*


0

LDR=Pil Pahit

Posted by Unknown on 06.22 in


Tetesan air mata kini mulai berjatuhan, rasa takut kehilangan menghantui setiap langkah kakiku menuju kereta yang akan mengantarkanku ke Yogyakarta. Sebuah kota pelajar yang aku idam-idamkan sejak dulu. Aku selalu bermimpi dapat mencicipi bangku kuliah di sana, dan tak kusangka akuditakdirkan di sana untuk mencicipi pahit manisnya bangku Yogyakarta.
Hari ini aku pergi meninggalkan kota kelairankan. Wajah itu yang selalu ku ingat, ia baru saja mengantarkanku ke kereta dan mengucapkan salam perpisahannya. Ia sepertinya tak rela melepaskanku untuk pergi, namun aku berusaha meyakinkannya bahwa aku akan selalu baik-baik saja dan akan selalu ingat dengan hati yang telah ku jalani kini.
Sound track dari Alika, “Aku Pergi”, menemani perjalananku kini. Sesekali air mata ini menetes setiap bayangannya muncul dibenakku, bayangan seorang yang begitu ku cintai. Aku kini mencoba memantapkan hati untuk tidak main-main lagi dengan cinta yang telah kumiliki ini, aku berusaha istiqomah dengannya.
Setelah perjalanan panjang sampailah aku di kota pelajar ini. Kini aku menjalani rutinitasku yang baru dengan orang-orang baru dan tempat baru juga. Cinta antara aku dan dia terus tumbuh dan berkembang, walau kami berjauhan namun pupuk kepercayaan telah berhasil menumbuh kembangkan cinta kami.
Hingga pada saatnya, aku bertemu dengan seorang yang bernama Dwi. Aku kenal dengan dia ketika aku diajak oleh kakakku mendaki Gunung Prau di daerah Dieng Wonosobo. Waktu itu aku dipasangkan dengan dia. Seperti biasa akua mencoba ramah dengan semua orang, kita mengawali hubungan ini dengan sebuah perkenalan yang cukup panjang.
Malam pun mulai larut, udara dingin memeluk setiap insane yang ada dalam kegelapan. Rasa dingin itu kini mulai merasuk ke dalam tulang-tulang kami dan mencengkramnya. Dwi yang berada di depan mulai gemetar tak kuat menahan setiap rasa dingin yang menusuknya. Aku berusaha menenangkannya dengan memberinya beberapa coklat, aku berusaha mengalihkan setiap rasa dingin yang menyerang dengan kata-kataku sendiri yang menganggap kita berada di dalam rumah yang hangat dengan berbalutkan selimut tebal.
Namun, itu semua tak berhasil. Aku dan dia bagaikan sepasang burung yang beku di kutub selatan. Aku mulai memeluknya dari belakang, karena tak kuat menahan rasa dingin yang terus menghantam kita. Ia merasa terbantu dengan pelukanku untuk menghilangkan sedikit rasa dingin yang terus menghantam kita. Kita kini bagaikan sepasang kekasih yang sedang menerjang kegelapan menuju satu tujuan, “Dieng”. Aku mulai merasa nyaman dengannya, perhatian yang ia curahkan kepadaku membuat hati ini luluh.
Kita menghabiskan waktu di puncak gunung dengan canda tawa. Jepretan foto tak luput dari perhatian kita. Ia selalu menggandeng tanganku, seolah tak ingin kehilanganku. Cerita ini terus berlanjut hingga kita pulang dari gunung.
Perasaanku kini bercampur aduk, aku telah terjebak dengan cinta orang lain. Aku tahu kini aku telah melukai seorang yang ada disana, seorang yang selalu mencintaiku dan merindukanku. Hp ku bergetar, ku lihat layar ponselku ternyata SMS dari dwi.
“Sayang, aq bener-bener sayang kmu. Aq ingin kta kan slalu bersama.”
Melihat isi pesan itu, aku bahagia betul namun disisi lain aku juga terluka. Kini aku dalam suatu keadaan dimana aku harus memilih antara Dwi atau kekasihku yang berada nan jauh disana. Tapi, aku tak bisa memungkiri bahwa kini aku lebih mencintai Dwi dari pada dia. Aku berusaha jujur dengan keduanya. Aku membalas SMS Dwi.
“Aq jga sayang kmu cangak”
Hubungan kami terus berlanjut, aku kini dihantui rasa bersalah. Hubunganku dengan kekasihku mulai retak semenjak aku mengenal dia. Ya mungkin karena aku lebih mencintainya daripada kekasihku sendiri. Aku tak tahan lagi dengan semua ini dan akhirnya aku jujur pada kekasihku.
“Sayank maaf jika kata2 q ini, membuatmu trluka. Tpi aq tk ingin kta trus bgini. Aq jujur pdamu sayank aq kni tlah mnyayangi org lain”.
Dia membalas sms ku dengan begitu bijaksana.
“Ini bkan slah kmu sayank, mungkin ini karna aq jauh darimu yg tak bisa slalu mnemanimu. Kni ku srahkan semuanya pdamu, kau plih mna aq apa dia. Tpi asalkan kmu tau sayank, aq bgitu sayang pdamu.”
Aku tak mau menyakitinya, aku tahu dia begitu sayang padaku dan aku juga tak mungkin melupakan semua pengorbananya yang selama ini dia lakukan untukku. Namun, disisi lain aku begitu mencintai Dwi. Tapi mengapa Dwi datang di waktu yang tidak tepat, mengapa dia datang di saat aku telah memiliki sandaran hati, yang susah untuk kuputus saat ini.
Saat itu pula kekasihku mengganti status hubunganku di facebook menjadi berpacaran dengannya. Sontak, dwi yang melihatnya menjadi marah tak karuan. Dia terkejut melihat statusku saat ini. Namun, dia tak bisa pungkiri perasaanya bahwa dia sudah terlanjur sayang kepadaku.
Mungkin ini adalah derita ku yang tak bisa menjaga hati dengannya, kini aku berurusan dengan dua cowok yang mempunyai rasa cinta yang sama. Dan kini aku sendirilah yang harus menelan pil pahit itu.

0

Budak Penantian

Posted by Unknown on 08.11 in

BRAKK !!! Buku jatuh itu membangunkanku dari lamunan tentang dirinya. Dirinya, seorang laki-laki bernama Ary yang meninggalkanku dalam kesunyian dan keterpurukan. Mencabik hatiku dengan sikapnya yang meninggalkan sesak dalam jiwa.
Masa-masa indah yang ku rasa kini berubah menjadi bencana. Bencana besar bagaikan air bah bercampur petir  yang datang secara tiba-tiba. Cinta yang telah kubangun berama dirinya selama lebih dari 5 tahun itu, hancur menjadi pecahan-pecahan kaca yang meninggalkan rasa nyeri yang setiap saat aku merasakannya. Cinta yang dulu hanya untukku kini telah meninggalkanku bersama panasnya angin kemarau yang telah berhembus diwajahku.
Namun, hitam bola matanya, dingin jiwanya, dan hangat bibirnya masih terekam jelas dibenakku. Aku ingat betul bagaimana ia memanjakanku dengan kasih sayangnya, membelai rambutku dengan sejuta cinta dihatinya. Setiap detakan jantung yang semakin berdetak dengan cepat ketika aku bersmanya, semuanya masih tersimpan rapi dalam otakku.
Jujur aku masih menginginkannya hingga sekarang, walau ku tahu dia telah berada dipelukan wanita lain. Ya, wanita lain yang sebenarnya telah merebutnya dariku secara paksa. Aku tak bisa berbuat apa-apa ketika ia merebutnya. Diam seribu kata, mata tak mampu meneteskn air mata, mulut ini pun sama tak mampu mengungkapkan kata-kata. Termangun dan mematung, menahan semua perih, menyiksakan singgasanaku di bajak dan dirampas secara paksa.
Aku hanyalah wanita biasa yang tak mampu mempertahanmu ketika perampasan itu terjadi. Aku tahu aku tak punya senjata untuk mempertahankanmu, seharusnya kau tahu itu !!! Aku hanya punya cinta untukmu. Cinta yang masih suci sama seperti saat kita bertemu untuk pertama kalinya.
Sesal selalu menghantui setiap malamku karena telah melepasmu begitu saja tanpa perlawanan. Mungkin kini kau berpikir bahwa aku kejam padamu melepasanmu begitu saja untuk wanita lain. Tapi sadarlah bahwa aku melakukan ini karna ku tahu aku tak mampu melawannya, wanita yang kokoh menginginkanmu menjadi pendampingnya.
Aku ingin berteriak kepadamu untuk menolongku dan memberikan sedikit keberanian untuk melawannya, serta melupakan jarak yang memisahkan kita. Aku disini dan sampai saat ini masih menunggu semangat darimu untuk melakukan perlawanan mendapatkan sebuah hak yang dirampas.
Sikapmu yang menduakanku dan memabagi cintamu dengan wanita lain itu telah lama aku maafkan. Luka yang kau goreskan dan meninggalkan bekas itu sudah lama menghilang, terhapuskan oleh rasa cinta yang besar dariku untukmu.
"Tuhan kembalikan dia dalam pelukanku, biarkan aku merasakan rasa cinta darinya untuk kedua kalinya, dan pisahkan dia dari wanita yang telah merebutnya dariku," itu adalah do'a yang selalu kupanjatkan setiap malamku.
Jahat !!! Memang aku terlihat jahat dari setiap do'a yang kupanjatkan. Tapi wanita  itulah yang telah memulai segalanya. Apa salahnya ketika diriku menginginkan apa yang kupunya kembali padaku. Bukannya aku tak menerima takdir, tapi apa salahnya aku berharap untuk secuwil cinta yang pernah hilang dan ingin kukembalikan. “Toh kita sama-sama masih mencinta”, sebuah kalimat yang membuatku bertahan hingga saat ini menunggu datangnya dirimu kembali.
Gila!!! Ya, memang aku gila karena cintamu. Kegilaan yang membuatku lupa akan kebenaran dan kenyataan bahwa kau kini telah bahagia dengannya dan tinggal aku yang terpuruk dalam luka yang tahu kapan ia sembuh.
Pernah kucoba untuk berpaling darimu mencoba berkelana menjelajahi setiap jiwa laki-laki lainnya. Namun, jiwa ku tak merasakan nikmat apapun ketika bersama mereka. Hanya hampa yang kurasakan serta ingatan saat aku bersamamu.
Aku sayang padamu, aku ingin melepaskan status lajangku hanya padamu, kata seorang laki-laki yang bernama Boy kepadaku.
Ya, aku juga bersedia melepaskan status lajangku untukmu, kata yang terpaksa ku ucap untuk laki-laki itu agar aku dapat melupakanmu dan melepaskan diri dari penjara cintamu.
Boy adalah lelaki yang baik, pintar, dan kaya. Tak hanya itu ia juga rajin dalam beribadah. Wajahnya menggambarkan kejeniusan yang ada dalam otaknya. Bola matanya hitam, hidungnya mancung dan kulitnya putih. Sosok yang digemari dan diinginkan oleh kebanyakan kaum hawa. Tapi entah mengapa hati kecilku memberontak kepadanya.
Lima bulan sudah aku menjalin cinta dengannya, tak ada sedikitpun getaran dalam hatiku untuknya. Hatiku tampaknya telah mati bersama dengan matinya cinta Ary kepadaku. Kucoba tetap bertahan kepadanya, namun hatiku terus melawan dan bergejolak. Hingga akhirnya aku tidak kuat lagi, melawan seiap serangan dari hati kecilku yang masih selalu meyebut nama Ary.
Boy maafkan aku telah mengecewakanmu, maaf hingga saat ini aku tak bisa memeberikan cintaku dan menyerahkan status lajangmu kepadaku, kataku dengan lembut kepada Boy yang sedang tidur dipangkuanku.
Apa yang kau bilang Mira?, Boy kaget bukan main dengan perkataanku. Ia terbangun dari tidurnya dan melihatku secara dalam-dalam.
Aku hanya menunduk, tak kuasa melihat bola mata itu, bola mata yang tajam yang telah mengorbankan segalanya untukku.
Aku tak bisa Boy, maaf. Bayang-bayang Ary masih selalu menghantuiku. Jelasku pada Boy.
Dia hanya termangu mendengar penjelasanku. Dia tak percaya bahwa aku masih menyimpan nama Ary dalam hatiku. Ku coba untuk menjelaskan semuanya kepada Boy hingga akhirnya ia mau melepaskan cintanya dan mengambil kembali status lajangnya.
Aku sadar bahwa aku telah melukai Boy demi Ary yang tak tahu kapan ia kembali. Namun, cintaku telah hilang bersama keprgian Ary. Aku hanya seperti raga kosong yang menanti jiwaku dikembalikan lagi oleh Ary.  Walau, mungkin itu tak akan terjadi karena Ary telah menggadaikan jiwanya untuk wanita lain. Namun, aku akan masih tetap setia kepadanya hingga ajal menjemput diriku dan raga kosong ini. #NulisJuga

1

Perbedaan Media Darling, Media Sponsor dan Media Partner

Posted by Unknown on 09.13 in
Sumber gambar : http://www.waingergroup.com

Guys tentunya udah biasa dengar kan tentang media sponsor, media partner dan media darling? Apakah kalian masih bingung tentang perbedaannya? Jika ya, kali ini mimin kasih kuncinya.

Media sangat berkaitan dengan kerja Publik Relations, baik dalam hal publikasi atau pun dalam mengatasi krisis perusahaan atau organisasi. Hubungan suatu perusahaan dengan media dapat berupa sebagai media darling, media relation, dan media sponsor. Adapun yang dimaksud dengan media darling, media sponsor, dan media partner adalah sebagai berikut :
Media Darling
Media Darling adalah seseorang yang terbuka kepada pers dan mudah memberikan akses kepada insan media. Seseorang yang favorit dan populer dikalangan media, sehingga secara gencar dan terus menerus menjadi obyek pemberitaan (Erlangga,2014:136). Yang mana media darling merupakan puncak dari hubungan perusahaan atau seseorang terhadap media. Peliputan terhadap perusahaan atau seseorang dilakukan secara terus menerus dan luas oleh media massa. Hal ini dikarenakan media merasa mendapat keuntungan yang besar dalam  memperoleh segala informasi dari seseorang atau perusahaan tersebut, karena biasanya seseorang atau perusahaan yang menjadi media darling memiliki nilai berita yang selalu tinggi. Selain itu, masyarakat juga menjadi salah satu faktor yag membuat media meliput dan menggali informasi serta kegiatan yang dilakukan atau pun berkaitan dengan orang tersebut atau perusahaan tersebut.
Media darling juga dapat disebut sebagai seseorang atau perusahaan yang menjadi kawan media dalam mendapatkan informasi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan keunikan maupun perbedaan yang dimiliki seseorang ketika memberikan informasi dan wawancara dengan wartawan. Selain itu sikap seseorang atau perusahaan yang ramah serta terbuka kepada media juga mempengaruhi seseorang atau perusahaan sebagai media darling.
Media Sponsor
Media sponsor merupakan kerjasama antara seseorang atau perusahaan dengan media untuk menyebarkan informasi sekaligus meningkatkan nama baik seseorang atau perusahaan. Kebanyakan media sponsor digunakan seseorang atau perusahaan ketika mereka memiliki event. Kerjasama yang terjadi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan atau seseorang untuk mempublikasikan eventnya. Informasi seputar event perusahaan dengan mudah tersebar kepada masyarakat dan juga dapat membantu mendapatkan dukungan dari instansi-instansi atau perusahaan lain. Ketika event yang dilaksanakan suatu perusahaan mendapatkan antusias yang banyak dari masyarakat maka akan meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat juga.
Media Partner
Media partner merupakan kerjasama yang dilakukan antara seseorang atau perusahaan yang mengarah kepada penyebaran informasi yang ada pada seseorang atau perusahaan. Media partner penting bagi seseorang atau perusahaan dikarenakan perusahaan dan seseorang membutuhkan satu publisitas untuk memperkenalkan dan memberikan informasi kepada publik mengenai kegiatan atau pun program yang akan, sedang, dan telah dilaksanakan.
Seseorang atau perusahaan yang biasa diberitakan oleh media maka akan mudah dikenali oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan citra mereka. Tak hanya itu pemberitaan yang terus menerus juga akan memudahkan seseorang atau perusahaan mencuri hati masyarakat dan mempengaruhi masyarakat.
Media partner juga dapat diartikan sebagai kerjasama yang terjalin antara penyelenggara event dengan media baik tv, radio, online maupun media cetak (www.seputarevent.com). Yang mana kerjasama ini saling menguntungkan kedua belah pihak baik media massa atau pun perusahaan. Kerjasama ini lebih mengarah kepada kerjasama yang dilakukan media dengan perusahaan untuk menyebar informasi yang ada pada seseorang atau perusahaan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan media darling adalah seseorang atau perusahaan yang menjadi sahabat media massa yang dapat dikarenakan kepopuleran perusahan atau seseorang atau sikap perusahaan atau seseorang dalam menghadapi wartawan. Sedangkan media sponsor adalah kerjasama antara seseorang atau perusahaan yang bertujuan untuk menyebarkuaskan informasi yang ada pada seseorang atau perusahaan serta untuk meningkatkan citra dan nama baik perusahaan. Dan yang disebut sebagai media partner adalah kerjasama antara perusahaan atau seseorang yang lebih mengarah pada penyebaran informasi yang ada pada perusahaan dan seseorang tanpa adanya tujuan untuk meningkatkan nama baik dan citra perusahaan.






Daftar Pustaka
Erlangga, Yugha. 2014. Media Darling PETARUNG POLITIK: PROFIL CAPRES & CAWAPRES RI 2014. Erlangga: Jakarta
www.seputarevent.com, diakses pada 12 Oktober 2015; 10.05  WIB


3

Menanggalkan Debu Untuk Embun

Posted by Unknown on 08.33 in





Sebutir embun yang kutemukan dalam dinginnya pagi waktu itu, tetap menyejukkan jiwaku hingga saat ini. Walau jarak telah memisahkanku dengannya, namun pesona dari sebutir embun itu tetap memadamkan setiap bara api yang membakar jiwa dalam kalbu. Embun yang tak tahu dari mana ia datang, embun yang selalu menemani walau ia kekeringan.

Pesonanya melelehkan hati setiap yang memandangnya, termasuk aku yang mencuri-curi setiap pandang untuk melihatnya. Diam hanya itu yang bisa kulakukan saat ini. Diam seribu kata, menunggu ia kembali menyejukkan hati.
Namun, kini embun itu pergi meninggalkan diriku bersama deburan debu dan panasnya api. Air mata ini tak lagi mampu merubahnya menjadi sebutir embun lagi. Apakah ia akan benar-benar musnah bersama panasnya bara api dalam jiwa ini.
"Apiku telah padam," teriakan yang selalu muncul dari hatiku.
Apakah kau tahu aku telah memadamkan api dalam jiwaku untuk berubah menjadi embun seperti dirimu. Embun yang selalu memberi kesejukan pads setiap insan. Aku telah menenggelamkan apiku dalam air yang suci agar aku dapat bersanding bersamamu, menjalani kehidupan bersama menyejukkan kehidupan di bumi yang kering ini.
Kini aku memilikinya dalam genggamanku yang mungkin abadi. Dia pujaanku dalam malam dan siangku, selalu menyejukanku dan membuatku bahagia. Hidupku seolah menyatu dengannya menyatu menjadi satu dalam dirinya.
Hari-hariku kini berwarna penuh makna. Tuhan telah mengirimkan sebutir embun untukku, yang mampu menuntunku ke arah penciptaku, dengan kesejukannya. Menyadarkanku akan deburan debu dan api yang selalu menyerang, serta embun lain yang berjuang mengalahkan api.
Laki-laki itu adalah embun bagiku, yang selalu menuntunku menuju jalan-Nya dengan segala ketaatannya.
"Maafkan aku yang masih tak bisa melepaskan debu," kataku kepada laki-laki itu.
"Semua yang kau lakukan kini adalah proses menuju kebaikan, aku masih setia menunggumu menanggalkan debu dari tubuhmu," kata laki-laki itu dengan penuh kesabaran.
"Menanggalkan dan telanjang dari debu, apakah aku bisa melakukannya?", tanyaku dalam jiwa yang kian terpuruk.
"Ya, aku pasti bisa melakukannya, aku telah menenggelamkan apiku dan kini aku tinggal menelanjangi tubuhku dari debu-debu itu." Kata ku dengan semangat yang membara
Aku telah jauh melangkah dan mematikan apiku dan kini aku tinggal menanggalkan semua debu untuk hidup bersama dengannya menumbuhkan kehidupan baru dengan kesejukan baru tanpa debu. #NulisAja

0

ABU DARDA

Posted by Unknown on 21.55 in

 Nama aslinya adalah Uwaimir bin Malik yang merupakan seorang dari suku Khazraj. Ia merupakan orang terakhir yang memeluk Islam dari golongan suku Khazraj. Walaupun ia merupakan sahabat dari Abdullah bin Rawahah namun ia tetap dengan pendiriannya untuk tidak memeluk agama Islam.
Ia tiap hari selalu meyembah patung berhalanya dan memberikan wangi-wangian serta baju-baju yang bagus kepada berhala itu. Hingga pada akhirnya ia melihat kemenangan Islam dalam perang Badar dan membawa tawanan orang-orang Quraisy.
Ia dengan segera menanyakan keadaan sahabatnya Abdullah bin Rawahan kepada salah satu pemuda yang ada di kerumunan itu. Pemuda itu kemudian menjawab bahwasanya Abdullah bin Rawahan dalam keadaan baik dan ia membawa banyak sekali ghanimah.
Jawaban dari pemuda itu tentang keadaan sahabatnya membuat bahagia Abu Darda. Hingga pada akhirnya Abdullah bin Rawahan berkunjung ke rumah Abu Darda. Ia berkunjung ke rumah temannya dengan niatan tertentu. Namun, ketika ia ke rumah Abu Darda ia tak mendapati Abu Darda sedang di rumah. Ia hanya menemukan Ummi Darda yang meberitahukan bahwasanya Abu Darda sedang di toko.  Tak mengherankan jika Abu Darda sedang berada di toko karena ia merupakan seorang pedagang yang cukup besar.
Abdullah memutuskan untuk menunggu Abu Darda. Sekarang ia dalam keadaan sendirian, karena Ummi Darda meninggalkannya dan meneruskan pekerjaannya di belakang. Dan ketika itu Abdullah masuk ke dalam kamar Abu Darda yang mana di sana tersimpan berhala milik Abu Darda. Dihancurkannya berhala itu hingga tak berbentuk lagi. Dan kemudian ia pergi begitu saja. Dalam benak Abdullah ia harus menghancurkan apa yang menjadi musuh Allah termasuk berhala yang disembah sahabatnya sendiri.
Setelah penghancuran berhala itu tak berapa lama Ummi Darda masuk ke dalam kamar itu. Begitu kagetnya ia melihat berhala yanag setiap hari disembahnya kini hancur berantakan. Menangislah Ummi Darda dengan terisak-isak sambil mengecam tindakan yang dilakukan Abdullah bin Rawahan.
Tak begitu lama Abu Darda datang dari tokonya. Ia mendapati istrinya yang menangis tersedu-sedu di dalam kamar tempat ia menyimpan berhala. Istrinya menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin Rawahan telah menghancurkan berhala miliknya. Mendengar cerita dari istrinya naik pitamlah Abu Darda. Ia mulai muak dengan perilaku Abdullah bin Rawahan. Rasanya ia ingin membalas kelakuan yang dilakukan sahabatnya
Namun, sejenak ia berpikir bahwasanya apabila berhala yang dipujanya memiliki kebaikan pastilah ia akan melindungi dirinya. Tapi, kini ia mendapati berhala itu tak bisa berbuat apa-apa ketika dihancurkan oleh sahabatnya.
Seketika Abu Darda pergi menemui Abdullah bin Rawahan untuk mengantarkannya kepada Rasulullah. Ia ingin menyatakan keislamannya langsung di hadapan Rasulullah. Begitu bahagianya Abdullah bin Rawahan mendengar itu semua. Diantarkannya Abu Darda ke hadapan Rasulullah.
Ia sekarang mantap memeluk Islam walaupun ia menjadi orang terakhir dari sukunya yang memeluk Islam. Ia tak berkecil hati dengan masalah itu. Abu Darda berusaha memahami dan mempelajari agamanya agar ia tidak tertinggal dengan yang lainnya. Saat ini ia menyesali ketertinggalan itu.
Begitu tekunnya ia mempelajari dan memahami agamanya kini. Hingga pada saatnya ia menjadi orang yang paling mengerti tentang agama Allah dan hafal Kitabullah.
Ia menempatkan agamanya di atas segalanya. Apabila kegiatan berdagangnya mengganggu ia ketika memahami dan mempelajari agamanya maka ditinggalkannya kegiatan itu. Kini ia meninggalkan perniagaanya demi mempelajari lebih dalam agamanya.
Tak hanya itu ia juga meninggalkan dunianya. Tak ada lagi di pikirannya tentang kemewahan dan keindahan dunia. Ia merasa cukup dengan makanan yang bisa dimakannya kini dan baju sederhana yang bisa menutup auratnya.
Pada masa kekhalifahan Umar Bin Khattab, Abu Darda diberikan jabatan di Syam. Namun ia menolak. Namun, Umar tidak begitu saja menyerah ia membujuk Abu Darda agar mau. Tetapi, Abu Darda mengajukan sebuah syarat kepada Umar bin Khattab. Ia mau pergi ke Syam apabila Umar mengizinkannya untuk mengajarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul beserta shalat bersama dengan mereka.
Dan Umar pun menyetujui syarat yang diajukan Abu Darda. Pergilah Abu Darda ke Syam dan ia langsung menuju Damaskus.
Disana ia menemui masyarakat yang sudah  menyukai kemewahan dan keindahan dunia. mereka hidup bersenang-senang berselimutkan kemewahan. Dipanggilnya mereka semua oleh Abu Darda. Abu Darda mengingatkan mereka bahwa kemewahan dan kenikmatan yang ada di dunia ini hanyalah suatu hal yang palsu yang mana semua itu akan hilang.
Mereka semua menangis mendengar hujatan serta nasihat dari Abu Darda. Semenjak itu ia menjadi pemimpin Majelis dan menasehati orang-orang untuk selalu dalam kebaikan. Abu Darda benar-benar meninggalkan dunianya dan menjauhi kemewahan. Apa yang ia dapatkan selalu ia berikan kepada mereka yang membutuhkan.
Ia selalu mengingat perkataan Rasulullah tentang bekal manusia di dunia bagaikan bekal seorang musafir dalam perjalanannya.
Ia selalu memberikan nasihat, mengajarkan Kitabullah dan hikmah kepada orang-orang Damaskus hingga akhir hayatnya. Hingga pada akhirnya ia wafat karena sakit keras yang dideritanya.

0

AL-BARA’ BIN MALIK AL-ANSHARI

Posted by Unknown on 21.23 in

 Ia seorang lelaki yang sangat berani. Telah banyak kaum musyrikin yang dihabiskan olehnya. Ia telah banyak menumpas lawan-lawan Islam serta menghabisinya.
Tubuhnya tak besar, bisa dibilang kurus. Sangat terlihat tulang-tulang di tubuhnya. Ya memang tubuhnya kurus kerontang. Mungkin penduduk yang melihatnya tak percaya bahwa ia adalah seorang yang telah menewaskan seratus orang musyirikin dalam keadaan duel. Sengguh mencengangkan bukan. Ternyata di dalam tubuh yang kurus itu terdapat seribu keberanian yang selalu membara.
Ketika Nabi Muhammad wafat, penduduk Arab berbondong-bondong keluar Islam. Seperti halnya ketika mereka dulu berbondong-bondong masuk agama Islam. Waktu itu adalah waktu kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq.
Abu Bakar ash-Shiddiq menghadapi semua ini dengan tegar walupun telah disaksikannya para penduduk Arab yang meninggalkan agama Islam. Kini tinggal penduduk Mekkah, Madinah, Thaaif dan beberapa dusun yang masih beriman kepada Allah.
Diantara golongan-goolonga yang telah murtad itu terdapat golongan dari Bani Hanifah yang mana mereka merupakan golongan yang paling kuat. Golongan ini dipimpin oleh Musailamah Al-khadzab.
Golongan ini sangat kuat karena dilatarbelakangi dengan semangat fanatisme mereka terhadap Musailamah. Hingga ada seorang dari golongan ini yang menyatakan bahwa ia lebih percaya kepada Musailamah walaupun ia tahu bahwasanya Musailamah adalah seorang pendusta dan Muhammad adalah pembawa kebenaran.
Serangan demi serangan dilancarkan untuk mengembalikan kaum-kaum yang telah murtad ke jalan yang benar. Namun ketika kaum muslimin melancarkan serangan kepada kaum Musailamah, kaum muslimin yang dipimpin oleh Ikrimah bin Abi Jahal dengan mudahnya dipukul mundur oleh kaum Musailamah.
Hal ini tak membuat kaum muslimin patah semangat. Serangan kedua pun dilancarkan dengan dipimpin oleh Khalid bin Walid. Namun, sekali lagi kaum muslimin harus menelan kepahitan. Kaum muslimin dengan mudahnya dapat di pukul mundur lagi oleh kaum Musailamah.
Tak hanya itu kaum Musailamah sampai bisa mendobrak kemah panglima Khalid bin Walid yang hampir menewaskan istrinya. Istrinya terselamatkan berkat pertolongan dari kaum muslimin yang ikut berperang.
Setelah dua kali kekalahan kini kaum muslimin mulai sadar bahwasanya musuh mereka kini bukanlah musih yang enteng. Mereka tak boleh melihat musuh ini dengan sebelah mata. Jika mereka kalah melawan Musailamah dan para pendukungnya, mungkin agama Allah tak akan berdiri lagi, dan masyarakat Arab tak kan lagi meneyembah Allah seperti sebelum nabi Muhammad datang dengan wahyunya.
Kini kaum muslimin yang berada di bawah pimpinan Khalid bin Walid mulai menyusun rencana bagaimana mereka bisa mengalahkan orang-orang Bani Hanifah yang menjadi pendukung Musailamah.
Strategi yang digunakan kini adalah mengelompokkan golongan-golongan yang ada dalam kaum muslimin yang ikut berperang. Golongan Muhajirin dikumpulkan dengan golongan Muhajirin. Golongan Anshor digolongkan dengan golongan Anshor. Dan golongan lainya juka diperlakukan seperti itu. Saudara-saudara yang seayah di himpun dalam satu komando. Dengan begitu akan diketahui golongan mana yang member sumbansih dan perlawanan yang kuat terjadap kaum Hanafiyah.
Tak hanya itu strategi ini juga dimaksudkan agar dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang dibawa oleh pasukan muslim. Sehingga jika kelemahan-kelemahan itu diketahui maka kelemahan tersebut dapat diperbaiki.
Golongan Anshor dipegang oleh Tsabit bin Qais. Ia dengan begitu beraninya dan semangatnya terus memegang panji-panji Islam. Terus dipertahankannya panji-panji Islam hingga ia mati dalam keaadaan mati syahid.
Saudara Umar bin Khattab, Zaid bin Khattab tak mau ketinggalan dalam mengkobarkan semanagat saudara-saudaranya untuk melawan musuh. Ia dengan beraninya maju kedepan menebas setiap kepala musuh yang ada di depannya, mengayunkan pedangnya dengan begitu tangkasnya dan menghancurkan musuh-musuh yang ada di sekelilingnya hingga ia juga mendapatkan syahadah.
Tak hanya itu, seorang budak Abu Hudzaifah, Salim juga tak ketinggalan memegang panji-panji Islam. Namun, orang-orang yang ada disekitarnya khawatir jika ia akan gentar, dan mengakibatkan serangan-serangan mengarah kearahnya.
Namun, ia tak seperti yang dibayangkan oleh orang-orang yang tadi mengkhawatirkannya. Kini ia maju ke depan dengan semangat yang membara dan keberanian yang penuh untuk menumbangkan musuh-musuh yang ada di depannya. Hingga tak terhitung lagi berapa luka yang ada di tubuhnya.
Namun, semua semgat dan kepahlawanan mereka kikis di hadapan al-Bara’ bin Malik. Panglima perang Khalid bin Walid berpaling kea rah Al-Bara’ dan berkata ke pada Al-Bara’ untuk menggempur musuh-musuh yang ada.
Al-Bara’ kini menyerukan kalimat-kalimat penyemangat kepada kaumnya agar tidak mengingat-ingat Madinah dan memerintahkan untuk meningat surge dan ahkirat.
Kini ia maju ke barisan depan musuh, menerjang dan meluluh lantahkan setiap musuh Allah yang ada di hadapannya. Kini pasukan Musailamah mullah goyah dan takut. Akhirnya pasukan ini memutuskan untuk mudur dan sembunyi di sebuah kebun. Yang mana kebun ini kemudian di kenal dengan sebutan kebun maut, karena di dalamnya berjatuhan banyak korban.
Pasukan Musailamah menutup rapat-rapat pintu kebun ini dan bersembunyi di dalamnya. Ide gemilang kemudian muncul dari kepala Al-Bara’. Orang bertubuh kurus ini mulai menceritakan idenya. Dan kini ide tersebut benar-benar dilaksanakannya. Dilontarkanlah Al-Bara’ dengan menggunakan perisai itu kea rah kebun. Tubuh kurusnya kini menguntungkannya karena ia dengan mudah terlempar dan sampai ke dalam kebun itu.
Tak ada pilihan lain bagi Al-Bara’ kecuali menghadapi musuh-musuh Allah yang berada di dalam kebun itu dan membuka pintu kebun itu agar pasukan kaum muslimin bisa masuk atau jika tidak ia akan terbunuh di dalam kebun itu.
Ia dengan gagah mengayunkan pedangnya dan menghancurkan musuh-musuhnya sambil mencari celah untuk membuka pintu kebun itu. Sampai akhirnya terbukalah pintu kebun itu dan masuklah pasukan kaum muslimin.
Dengan masuknya kaum muslimin ke dalam kebun itu kaum muslimin bisa mengalahkan pasukan Musailamah. Dan kini pengorbana Al-Bara’ tidaklah sia-sia, luka yang begitu banyaknya di tubuhnya yang kira-kira berjumlah delapan puluh luka tusukan dan sayatan kini mengeluarkan kebahagiaan karena pasukan kaum muslimin bisa menewaskan 20.000 orang murtad dari pasukan Musailamah.
 Luka kini yang menghiasi seluruh tubuhnya. Di tubuhnya kini terdapat bermacam-macam goresan baik dari busur maupun pedang. Khalid bin Walid merawat Al-Bara’ hingga sehat dan pulih kembali.
Al-Bara’ bin Malik Al-Anshari hingga kini merindukan mati dalam keadaan syahid. Ketika di dalam kebun maut ia telah gagal menjadi syahid. Ia kini merasakan rindu terhadap nabinya dan ingin segera bertemu dan mendampinginya.
Mati syahid ini pun masih dirindukannya hingga pada saatnya ia mengikuti perang dalam menaklukan Persia. Ia selalu berdoa kepada Allah agar dia diberi kesyahidan. Doanya pun di kabulkan oleh Allah. Al-Bara’ wafat dalam peperangan melawan Persia.

0

ABDULLAH BIN JAHASY

Posted by Unknown on 14.28 in
Abdullah bin Jahasy termasuk dalam golongan as-sabiqun al-awalun (orang pertama yang masuk Islam). Ia memeluk Islam ketik Nabi Muhammad sebelum bermarkas di Baitularqam.  Ia adalah ipar Rasulullah sekaligus putra dari bibi Rasulullah. Ia adalah putra dari Umaimah Binti Abdul Muthalib yang merupakan saudara perempua dari ayahan da Rasulullah. Ia juga sekaligus menjadi ipar Rasulullah karena beliau menikah dengan Zainab binti Jahasy yang merupakan saudara perempuan Abdullah bin Jahasy.
Abdullah bin Jahasy merupakan orang pertama yang diberi gelar amirul Mukminin (pemimpin orang-orag mukmin). Ia juga merupakan orag pertama yang dipercayai memegang panji-panji Islam.
Abdullah bin Jahazy merupakan muhajirin (orang yang berhijrah) kedua ketika nabi Muhammad mengizinkan para sahabat utuk berhijrah ke Madinah untuk menyelamatkan Islam dari gangguan kaum Quraisy.
Berjihad karena Allah telah biasa dilakukannya. Hijrah serta berpisah dengan keluarga besrta orang-orag yang disayanginya sudah merupakan hal yang tak baru lagi dilakukannya. Sebelum ia berhijrah ke Madinah ia juga pernah berhijrah ke Habasyah bersama keluarganya.
Namun hijrahnya kali ini diikuti banyak pihak. Ia hijrah bersama seluruh keluarganya beserta seluruh kerabatnya, baik muda maupun tua pria maupun wanita. Begitu keluardari Mekkah mereka memandangi rumah beserta kampong halamannya. Kampung halaman mereka kini terlihat sepi, kosong tak ada lagi canda tawa semua kini telah sepi dan jauh dari keramaian. Kampong halaman kini tak harmonis dulu tak ada lagi kehangatan yang Nampak disana. Tak ada lagi hiruk pikuk orang yang lalu lalang, semuanya kini tinggal kesunyian yang menghaisi kampong halaman mereka.
Setelah mereka meninggalkan kampong halaman mereka tak lama kemudian Abdullah bin Jahasy mendengar bahwasanya para pemimpin Quraisy mengepung tempat tinggal mereka. Diantara mereka ada Abu Jahal dan Utbah bin Rabi’ah yang mencari tahu siapa saja orang Islam yang masih bertahan disana dan siapa saja yang berhasil keluar dari sana.
Utbah mencari tahu hal itu dan melihat seluruh rumah bani Jahasy. Namun Utbah tak mendapatkan apapun. Rumah-rumah ini kini telah kosong. Mereka menangisi kepergian penghuninya.
Abu Jahal kini merampok rumah Abdullah bin Jahasy. Rumah Abdullah bin Jahasy merupakan rumah yang sangat indah dan tentu saja mewah. Abu Jahal kini menguasainya beserta seluruh isinya dan kini ia berlagak seperti yang punya rumah ini.
Abdullah bin Jahasy mencritakan hal ini kepada Rasulullah. Dan Rasulullah berkata kepada Abdullah bin Jahasy bahwasanya Abdullah bin Jahasy akan di beri Allah rumah di surge kelak. Mendengar hal ini hati Abdullah bin Jahasy yang dulu mendung kini berubah menjadi terang benderang di sertai pelangi yang menghiasinya.
Namun rumah di surga tidaklah murah. Belum habis kepedihan yang dirasakannya ketika hijrah yang pertama dan kedua, dan belum lagi ia puas dipelukan saudara-saudara Anshar, Allah telah memberikan ujian lagi kepadanya. Memang semenjak ia masuk Islam ujian dan cobaan silih berganti kepadanya.
Hingga pada saatnya ia memperoleh gelar Amirul Mukminin. Gelar ini didapatkannya ketika Rasulullah mengutus delapan sahabat untuk melakukan tugas militer Islam yang pertama. Rasulullah kini mengutus sahabat yang paling penyabar dan paling kuat menahan lapar dan dahaga. Abdullah bin Jahasy adalah salah satu diantara delapan sahabat itu.
Ia menjadi pemimpin dari satuan ini. Dan dengan demikian ia mendapat gelar Amirul Mukminin yang pertama. Ketika itu Abdullah bin Jahasy dibekali Rasulullah dengan sepucuk surat yang mana surat itu baru boleh dibuka ketika mereka sudah dua hari perjalanan.
Dan setelah dua hari dibukalah surat itu oleh Abdullah bin Jahasy dan isinya adalah memerintahkan delapan sahabat untuk meneruskan perjalanan hingga di Nakhlah diantara Thaif dan Mekah dan setelah itu  Rasulullah juga memerintahkan mereka untuk melakukan pengintaian terhadap kaum Quraisy.
Setelah membaca surat tersebut Abdullah bin Jahasy berniat dalam hati untuk patuh terhadap perintah Rasulullah kemudian ia menyampaikan semua isi surat yang telah dibacanya kepada sahabat-sahabat lainnya. Ia tak memaksa sahabat lainnya untuk ikut dalam pengintaian namun para sahabat lainnya dengan senang hati mau ikut dalam pengintaian tersebut.
Akhirnya mereka sampai di Nakhlah, mereka menelusuri desa-desa untuk mengintai kaum Quraisy. Hingga pada saatnya dari kejauhan nampak iring-iringan kafilah Quraisy yang membawa barang dagangannya. Ada kulit binatang, kismis dan barang-barang dagangan lainnya yang mereka bawa. Iringan ini di jaga oleh empat orang, empat orang tersebut adalah al-Hakan bin Kaisan, Amru bin al-Hadrami, Ustman bin Abdullah dan Mughirah.
Melihat iring-iringan itu para sahabat merasa bingung, apakah mereka harus menyerang kaum Quraisy itu atau tidak. Mengingat bulan ini adalah bulan Haram yang mana pada bulan ini dilarang untuk mengadakan peperangan. Tapi apabila mereka tidak menyerang iring-iringan tersebut dan membiarkannya hingga berlalu bulan haram maka sudah pasti mereka akan sampai di Mekkah. Namun, jika mereka menyerang iringan ini dan melakukan pembunuhan di bulan ini pastilah mereka akan dicela seluruh penduduk Mekkah karena dianggap tidak menghormati bulan Haram.
Pada akhirnya para sahabat memutuskan untuk menyerang para iringan kafilah Quraisy itu, dan membunuh satu orang diantaranya. Dua orang yang lain menjadi tawanan para sahabat dan yang satu lagi melarikan diri tak tau kemana.
Setelah mendapatkan dua tawanan itu para sahabat menggiring tawanannya beserta barang yang dibawa dan unta-untanya ke Madinah.
Setelah sampai Madinah, di laporkannya semua itu kepada Rasulullah. Namun, Rasulullah tidak berkenan mendengar laporan mereka karena Rasulullah tidak memerintahkan mereka untuk berperang dan membunuh orang Quraisy melainkan hanya mengintai apa yang mereka lakukan.
Abdullah bin Jahasy kini merasa yakin bahwa mereka akan celaka karena melanggar perintah Rasulullah. Rekan-rekannya sesama Muslim juga mengecam apa yang telah di kerjakannya. Kini hatinya bagaikan goresan luka yang disiram dengan air jeruk. Hatinya kini juga makin ciut tatkala ketika satuan delapan sahabat ini bertemu dengan Kaum Muslimin. Kaum Muslimin selalu mengolok-ngolok bahwasanya mereka adalah orang yang melanggar perintah Rasulullah.
Hatinya kini kian sakit ketika didengarnya bahwasanya orang-orang Quraisy memanfaatkan kesempatan ini untuk mecela Nabi Muhammad saw dan memprofokasi masyarakat Arab bahwa Muhammad telah melanggar bulan Haram. Melanggar bulan haram dengan orang-orangnya yang melakukan pembunuhan dan perampasan terhadap kaum Quraisy. Fitnah kini bertebaran dimana-mana.
Sungguh penyesalan kini menghiasi diri Abdullah bin Jahasy dan satuannya. Kesepakatan yang telah mereka ambil ternyata menyulitkan dan mengotori kemuliaan Rasulullah.
Ketika penyesalan yang kiat membayangi mereka, datanglah berita gembira. Allah meridhai apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Jahasy dengan menurunkan firman-Nya. Firman yang turun kepada Rasulullah kali ini adalah surat Al-Baqarah ayat 217 yang artinya adalah :
“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada Bulan Haram. Katakanlah, ‘Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar, tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidih Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya lebih besar (dosanya) disisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya dari pada pembunuhan) …” (QS. Al-Baqarah:217)
Duka yang selama ini dirasakan Abdullah bin Jahasy kini berganti dengan hujan dan sejuknya kebahagiaan. Orang-orang kini mengucapkan selamat atas ayat yang khusus diturunkan kepada mereka sambil memeluk erat mereka.
Harta rampasan beserta unta-unta yang disimpan kini Rasulullah mau menerimanya dan Rasulullah mengizinkan keluarga tawanan untuk menebus dua orang yang menjadi tawanan mereka.
Perang yang dilakukan Abdullah bin Jahasy adalah perang pertama Islam yang menewaskan seorang musyrik dan menawan dua tawanan. Perang ini juga yang memberikan kemenangan dan diterimanaya panji-panji kemenangan dari musuh.
Abdullah bin Jahasy wafat dalam keadan mati syahid bersama dengan Hamzah bin Abdul Mutholib dalam perang Uhud.
Sebelum kematiannya ia sempat berdoa kepada Allah saw agar ia dihadapkan dengan musuh yang kekar tubuhnya, ulet dan pemarah yang mana kemudian ia akan menghadapi musuh itu dan musuh itu kemuadian akan menyayat hidung dan telinganya. Ia juga memohon apabila ia berjumpa dengan Allah pada hari pembangkitan dan apabila Allah bertanya kepadanya tentang hidung dan telinganya yang putus maka ia akan menjawab ini karena Engkau dan Rasullmu.
Ternyata doa yang diucapkan oleh Abdullah bin jahasy ini dikabulkan oleh Allah. Ia wafat dalam peperangan dengan luka sayatan di hidung dan telinganya.

Copyright © 2009 Sebutir Embun All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.