0

Pengkhianatan Dua Cinta

Posted by Unknown on 16.54


Brak....
Buku itu jatuh dari raknya. Sebuah buku berjudul hidup itu mudah. Ku ambil buku itu dari lantai, ku usap karena banyak debu yang menyelimutinya. Aku kini teringat dengan seorang laki-laki yang memberi buku ini. Laki-laki yang meninggalkanku. "Laki-laki itu bagaimana sekarang kabarnya", gumamku.
Namaku adalah Ren, seorang gadis yang berulang kali tersakiti. Mendambakan kebahagiaan yang diberikan oleh Tuhan.
Buku yang ada ditanganku ini mengingatkanku ketika ia menduakanku. Pergi bersama wanita itu, wanita yang tak ku kenal tapi selalu menghantui hari-hariku. Wanita yang selalu menyalahkanku dan menamparku dengan kata-katanya.
Ku degar kini mereka telah menikah. Syukurlah dua pengkhianat itu telah bersatu.
Sekarang tinggal aku yang sendiri, mencari sosok yang sama denganku. Seorang laki-laki yang akan mencintaiku dan tak akan meninggalkanku.
Semua telah berlalu, cinta yang telah dipupuk dan dirawat selama 3 tahun itu kini telah mati. Hancur karena hama yang tiba-tiba menyerang. Aku hanya bisa terpaku karenanya, tak bisa apa-apa karena hati telah memilih.
Menangis dan diam itulah yang aku lakukan saat itu. Menangis diantara buku-buku dan gelapnya malam. Tak mau ada yang tahu akan kesedihan ini.
Air mataku telah lama terbuang, hampir 6 bulan aku terus menangisinya. "Laki-laki itu seharusnya tak kutangisi", kataku pada diri sendiri.
Namun, hati ini tak bisa dibohongi aku masih menyimpan rasa padanya. Pada laki-laki yang selalu menemaniku selama 3 tahun itu.
Waktu itu tak ada laki-laki yang dapat menggantikannya. Aku terus menutup hati, menguncinya rapat-rapat. Takut jikalau akan tersakiti lagi.
Aku trauma dengan sakit hati. Sakit yang benar-benar sakit. Sakit dikhianati dan ditinggal pergi.
“Huuft, masa-masa itu”, ucapku
Masa-masa yang tak ingin ku alami lagi. Namun, sepertinya takdir berkata lain. Ketika aku membuka hati untuk laki-laki lain dan merasakan sedikit kebahagiaan dengannya, pengkhianatan itu kembali terulang.
Aku ingat betul saat itu. Saat dimana angin berdesah gelisah, daun kelapa menyengir tanda marah, saat aku duduk bersamanya dan memutuskan untuk berpisah.
“Berpisah itu jalan terbaik untuk kita”, ucapnya sambil memelukku.
“Untuk kita? Aku rasa hanya untukkmu”, balasku dengan kesal
“Tapi kita sudah tak cocok, aku sudah tidak sepaham lagi denganmu”, timbalnya.
“Aku telah merasakan itu dari dulu, dan kamu menyakinkanku jika kamu sayang aku. Dan apa maksudnya ini?”, tanyaku.
“Aku memang benar-benar sayang kamu saat itu, tapi aku tak tau mengapa perasaanku berubah”, jawabnya.
“Ya sudah kita akhiri semuanya, agar kau bahagia,” kataku pertanda menyerah dengan hubungan ini.
Sebenarnya aku masih mencintainya, tapi aku tak tahan dengan sikapnya. Kita telah lama tak bicara, mungkin 2 minggu lamanya.
Aku telah lama mencium bau-bau perselingkuhan darinya, tapi ia tak mau mengaku dan hanya menyalahkanku ketika ada laki-laki lain yang mendekatiku. Ia selalu menuduhku menyimpan rasa dengan laki-laki lain. Aku pikir itulah jalan yang digunakannya untuk pisah denganku. Menyalahkanku, seolah aku yang salah.
Tapi sepertinya Allah ingin menunjukkan jalannya. Aku dapati dia telah bersama temanku, berduaan dan memadu kasih. Temanku, yang ku kenal dari semester 1 telah mengkhianatiku. Pengkhianatan yang tak kuduga sama sekali. Tega-teganya dia mengkhianati temannya sendiri, temannya yang sedang bersedih.
Sama dengan cerita sebelumnya, aku hanya diam melihat pengkhianatan ini. Terpaku dalam kesedihan dan menyembunyikannya dalam tawa. Berharap ada pangeran yang akan menghapus lukaku.
Aku telah 2 kali ditusuk dengan pisau yang sama. Pisau yang runcing itu, dan mereka tertawa di belakangku. Menertawakan semua penderitaannku.

#*Bagaimana kelanjutannya? Ikuti cerita berikutnya ya*#


0

Cultural Imperialism Theory

Posted by Unknown on 18.34 in



Teori ini pertama kali di kemukakan oleh Herb Schiller pada tahun 1973. Tulisan pertama yang dibuatnya adalah Communication and Cultural Domination. Imperialism ini mengasumsikan bahwa Negara barat mendominasi media diseluruh dunia. Tepatnya media barat mendominasi media massa yang ada di dunia ketiga. Alasannya cukup jelas yaitu media barat mempunyai efek yang kuat dan luar biasa dalam mempengaruhi media dunia ketiga, sehingga mereka ingin meniru budaya yang muncul lewat media tersebut. Dan ketika terjadi peniruan oleh dunia berkembang dari dunia maju, maka disitulah terjadi proses penghancuran budaya asli di Negara ketiga.
Proses penghancuran itu bisa lewat jalan asimilasi, akulturasi dan difusi. Asimilasi adalah penghilangan budaya asli Negara. Akulturasi sendiri mempunyai arti kedudukann budaya asli dan budaya asing adalah sama, kedua budaya itu saling berkedudukan secara berdampingan. Ketiga adalah difusi, difusi adalah percampuran antara budaya asli dengan budaya asing yang menghasilkan satu kebudayaan baru.
Budaya barat hampir mendominasi semua media yang ada di dunia. budaya barat memproduksi hampir sajian yang ada dalam media massa, seperti film, berita, komik foto dan sebagainya. Mereka dapat menguasai seluruh yang ada di media massa karena pertama mereka memiliki uang. Dengan uang yang dimiliknya mereka berbuat apa saja untuk memproduksi semua sajian yang ada dimedia massa dengan berbagai  ragam sajian yang dibutuhkan media massa. Bahkan media massa yang ada di dunia barat kini telah dijalankan oleh kapitalis yang mengakibatkan media massa berubah menjadi lahan idustri yang hanya memperhitungkan laba.
Kedua, dunia barat memiliki tekhnologi yang canggi dan modern. Dengan tekhnologiyang serba canggih tersebut mereka bisa memproduksi berbagai macam sajian yang ada di media massa dengan produksi yang lebih baik, menyakinkan dan seolah-olah nyata. Kita ambil contoh film spiderman yang mana dalam film itu ditunjukkan begitu nyatanya aksi-aksi yang dilakukan oleh spiderman. Aksinya yang berlenggak lenggok di atas gedung meloncat kesana kesini dengan jarring laba-labanya memperlihatkan itu seperti sesuatu yang benar-benar nyata dalam kehidupan ini. Padahal itu semua hanya sesuatu hal yang semu belaka.
Negeri dunia ketiga tertarik untuk membeli produk yang dibuat oleh dunia barat. Dunia ketiga menganggap bahwasanya jika mereka membuat sendiri mereka akan mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan mereka membelinya dari dunia barat. Dan dampaknya adalah orang-orang yang berada di dunia ketiga yang melihat media massa yang ada di negaranya akan menikmati sajian-sajian yang ditampilkan oleh media negaranya. Dan secara tidak sadar mereka melihat gaya hidup dunia barat dan akhirnya meniru serta mengadopsi budaya-budaya yang disajikan oleh mediatrsebut.
Salah satu hal yang mendasari munculnya teori ini adalah manusia pada dasarnya tidak mempunya kebebasan utuk menentuka bagaimana mereka bepikir, apa yang dirasakan dan bagaimana mereka hidup. Umumnya mereka cenderung mereaksi apa saja yang dilihatnya ditelvisi. Akibatnya mereka cenderung meniru apa yang disajikan di televisi yang menyajikan hal baru yang berbeda dengan apa yang merka lakukan.
Teori ini juga berasumsi bahwa sepanjang Negara ketiga terus menerus menyiarkan atau mengisi media massaya dari dunia barat, maka orang-orang dunia ketiga akan selalu percaya apa yang seharusnya mereka kerjakan pikirkan dan rasakan. Perilaku-perilaku terebut sama halnya apa yang dilakukan oleh orang-orang barat.
Seperti halnya dengan hal yang kini dilakukan Amerika serikat yang selalu meberitakan teentang semua kebaikannya dan menutupi rapat-rapat semua eburukannya. Amerika selalu membritakan bahwasanya Negara-negara musuhnya adalah Negara yang kejam, Negara musuhnya itu seperti Iran dan Korea Utara yang selalu dikatakan sebagai poros setan. Negara-negara lain yang melihat pemberitaan ini mungkin saja akan terpengaruh dengan pemberitaan-pemberitaan tersebut.
Teori imperialism ini pun tak lepas dari kritikan. Teori ini terlalu memandang sebelah mata kekuatan audience di dalam menerima terpaan media massa dan menginterprestasikan pesan-pesannya. Ini artinya bahwa teori imperialism menganggap bahwa budaya yang lebih maju akan selau membawa pengaruh peniruan pada orang-orang yang berbeda budaya. Namun, yang pasti adalah terpaan yang terus menerus oleh budaya yang berbeda akan mebawa pengaruh perubahan, meskipun sedikit.

0

Debu yang Hilang

Posted by Unknown on 06.07 in





Air mata itu kini kembali jatuh lagi, saat ingatan tentang dia melintas dalam pikiranku. Dia dan dia sebutir embun yang selalu menggangguku.
“Bagaimana hatiku selalu memanggilnya? “, pertanyaan yang selalu muncul dalam benakku.
Dia telah menghianati aku dengan segala dalilnya, kepercayaan dan keyakinan yang mulai terbentuk dalam hatiku. Namun, bangunan kepercayaan itu kini telah hancur berubah menjadi keping-keping yang tajam. Melukai setiap jiwa yang menginjaknya.
Senyum dan dalil-dalil indah itu tak lagi kulihat dan kudengar. Lenyap bersama debu yang selalu mengikutimu. Namun, bayangku setia mengikutimu.
“Semoga Tuhan menyatukan kita dalam ikatan suci,” doa yang selalu kupanjatkan kepada Tuhanku.
Apakah Tuhanku akan mendengar doa ku ataukah Ia akan lebih mendengar doamu yang penuh dengan kerahasiaan. Shaleh dan bijak itu yang terlihat dari baju luarmu, lalu apakah wanita-wanita yang kau dekati tahu dengan sisi aslimu.
“Aku hanya ingin membuatmu lebih baik dengan menikahimu,” sms yang terakhir kau kirim kepadaku.
Namun, itu semua hanya wacana. Kau meninggalkanku ketika aku menolak untuk menjadi jodohmu di waktu itu. Aku menolakmu sekarang bukan berarti besok aku akan menolakmu. Aku menolakmu karena sekarang kita berbeda, tekananku membuat aku harus berbeda denganmu.
Angin berhembus dengan lembutnya, membelai rambutku dan membangunkaknku dari lamunanku. Sesekali aku melihat ke dalam rumahku yang kosong penuh debu yang lama tak terurus.
“Ahh aku ingin kembali ke lamunanku, melamunkan kamu yang jauh di sana” , ungkapku sambil menghapus debu-debu dalam rumahku secara perlahan.
Namun, otakku kini mulai bekerja memberontak nurani dalam hatiku. Kini aku membersihkan setiap debu hingga bersih tak bersisa, dan kembali menikmati rumahku tanpa ada debu lagi.

0

Puasa Senin Kamis

Posted by Unknown on 01.19 in

Puasa senin kamis merupakan salah satu dari puasa sunnah yang dianjurkan dalam agama Islam. Puasa sunah sendiri merupakan puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan.  Apabila dikerjakan mendapat pahala sedangkan jika ditinggalkan tidak berdosa. Meskipun berupa anjuran, namun puasa sunnah harus mengukuti aturan dari Allah dan Rasul-nya.
Puasa senin kamis adalah puasa yang dilaksanakan setiap hari senin dan kamis. Puasa ini lebih ringan dibandingkan dengan puasa ramadhan karena mengingat pelaksanaannya yang hanya dua hari dalam seminggu. Namun, puasa ini juga bisa dikatakan sebagai amalan yang berat dilaksanakan karena pada waktu melaksanakannya lingkungan sekitar tidak mendukung untuk berpuasa, banyak godaan dimana-mana.
Puasa pada hari Senin dan Kamis ini adalah puasa yang sangat dianjurkan. Masyarakat Islam diberbagai tempat pun sering melaksanakan ibadah sunnah satu ini. Rasulullah saw.bersabda,
            “Amal-amal kita dikemukakan kepada Allah pada tiap hari Senin dan Kamis. Karena itu, aku suka mengemukakan amal-amalku (pada hari Senin dan Kamis) sedangkan aku berpuasa.” (HR Ahmad dari Abu Hurairah)
            Dalam hadist lain dikatakan,
اَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى الّ‍لهُ عَلَيْهِ وَسَاَّمَ كَانَ اَكْثَرَ مَا يَصُومُ اْلاِثْنَيْنِ وَاْلخَمِيْسَ فَقِيْلَ لَهُ. فَقَالَ : اِنَّ اْلاَعْمَالَ تُعْرَضُ كُلَّ اثْنَيْنِ وَخَمِسِ فَيَغْفِرُ الّلهُ لِكُلَّ مُسْلِمٍ اَوْ لِكُلَّ مُؤْمِنٍ اِلاَ اْلمُتَهَاجِرَيْنِ فَيَقْ لُ : اَخَّرْهُمَا.
            “Bahwa Nabi saw lebih sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis, lalu ditanyakan padanya apa sebabnya. Maka sabda beliau saw,’Sesungguhnya amalan-amalan itu dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis. Maka Allah berkenan mengampuni setiap muslim kecuali dua orang yang bermusuhan.’ Maka firman Allah ‘Tangguhkanlah amal kedua mereka itu!” (HR Ahmad)
            Waktu, adab dan tata cara puasa ini tidak ada bedanya dengan puasa pada bulan Ramadhan. Secara khusus, puasa ini dinyatakan Rasulullah saw dalam hadist yang diriwayatkan Muslim dan Tirmidzi:
Abu Qatadah ra berkata, pernah Rasulullah saw ditanya tentang puasa di hari Senin. Jawabannya: “Hari itu saya dilahirkan dan hari itu saya diutus serta Qur’an diturunkan kepadaku,”(HR. Muslim).
            Hadist yang diriwayatkan oleh Muslim tersebut menegaskan bahwa hari senin adalah hari kelahiran Nabi Muhammad saw, dipilihnya ia sebagai Nabi Allah, dan hari diturunkannya al-Qur’an. Oleh karenanya, Nabi gemar berpuasa di hari Senin.
Dalam ilmu hadist, kebiasaan yang telah dilakukan Nabi saw merupakan sunnah untuk diikuti oleh umatya. Bagi umat Islam, mencintai Allah berarti juga harus juga mencintai nabi-Nya. Mencintai nabi-Nya berarti juga harus mencintai kebiasaannya. Hal ini ditegaskan dalam firmannya :
يأىها الذين ء ا منوأ من يرتد منكم عن دينه، فسوف يأتي الّله بقوم يحبهم ويحبونه،أذلة على المؤمنين أعزة على الكفرين تجهدون فى سبيل الّله يؤتيه من يشآء، والّله وسع عليم
 
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.”(QS: Al-Maidah Ayat: 54)

Pada bagian lain Allah juga menjelaskan bahwa :

قل إن كنتم تحبون الّله فآتبعونى يحببكم آلّله ويغفر لكم ذنوبكم، وآلّله غفور رحيم

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang,”(QS.Ali’Imran:31)

            Salah satu dari kebiasaan nabi adalah berpuasa pada hari kelahirannya, yakni setiap hari Senin. Inilah keistimewaan hari Senin. Hari Senin akan lebih agung nilainya dengan diturunkannya Al-Qur’an di dalamnya.  Karena Al-Qur’an merupakan hidayah serta petunjuk yang mampu membawa alam semesta beserta isinya sampai menjadi peradaban sekarang ini.
            Sunnah berpuasa dua hari (Senin dan Kamis) berdasarkan hadist dari Aisiyah :
كَانَ النَّى صَلَّى الَّله عَلَيْهِ وَسَلَّم يَتَحَرَّى صِيَامُ اْلاِسْنَيْنِ وَالْخَمِيْسِ.
(اخرجه  احمد والترمذى وغيرهما.)
Nabi saw.bersungguh-sungguh berpuasa pada Hari Senin dan Kamis.” (HR.Ahmad, At-Tirmizi, dan yang lainnya).






Referensi :
Ayub, Muhammad Hassan.1996.Puasa dan Itikaf. Jakarta.Bumi Aksara.
Faridl, Miftah.2007. Puasa Ibadah Kaya Makna. Jakarta.Gema Insani.
Suyadi.2007.Keajaiban Puasa Senin Kamis.Yogyakarta.Mitra Pustaka.

0

Komunikasi Organisasi Kepemimpinan dalam Islam

Posted by Unknown on 01.18 in


Komunikasi Organisasi
Kepemimpinan dalam Islam
Dosen Pengampu : Yani Tri Wijayanti








Disusun oleh:
Frenda Yentin Madiana
NIM. 13730105



PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013 / 2014
BAB I
Pendahuluan

1.      Latar Belakang
Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT melalui Rasul-Nya yang terakhir Muhammad SAW.islam diturunkan untuk meluruskan agama Allah SWT yang disampaikan melalui Rasul-Nya yang terdahulu, karena telah diselewengkan oleh para pengikutnya masing-masing. Maka dari itu, Islam merupakan satu-satunya agama yang haq, yakni yang paling benar di sisi Allah SWT, sejak diturunkan hingga akhir zaman nanti.
Allah menciptakan makhluknya manusia. Manusia yang hidup dalam kurun waktu yang sama, harus mewujudkan kehidupan bersama, terutama yang hidup di lingkungan satu wilayah, karena manusia diciptakan juga sebagai makhluk sosial.
Dalam melakukan sosialisai, manusia mengaktualisasi dirinya untuk menemukan jati diri mereka. Dalam mengaktualisasikan diri, setiap manusia sebagai individu memerlukan partisipasi orang lain, bukan untuk menjadi sama dengan orang lain, tetapi justru untuk berbeda dengan orang lain. Dengan adanya perbedaan, justru kita sebagai manusia perlu menghargai satu sama lain. Tetapi di antara perbedaan itu, terdapat juga yang memiliki kesamaan, sehingga menjadi motivasi untuk mewujudkan kelompok atau organisasi.
Perbedaan di antara sekelompok orang yang memiliki kesamaan akan memunculkan orang yang menjadi pemimpin di antara sejumlah orang yang lebih banyak, sebagai pihak yang memerlukan pemimpin. Kondisi lain ada juga karena seseorang harus menjalankan tugas pemimpin. Contoh lain karena seseorang itu memiliki kelebihan dalam bidang agama Islam, yang nantinya disebut ulama dan secara tidak sadar dia dianggap sebagai pemimpin.

BAB II
Pembahasan
A.    Pengertian Kepemimpinan
Ada tiga perkara yang harus dijadikan pedoman umat Muslim dalam menjalankan kehidupan :
1.      Mengerjakan semua perintah Allah.
2.      Menjauhi semua larangan Allah.
3.      Menerima dengan ikhlas semua hukum Allah.
Orang-orang yang berpedoman pada itu adalah orang-orang yang dipimpin Allah dalam kehidupannya. Orang-orang yang bertaqwa dengan sungguh-sungguh pada Allah, akan selalu menyadari dan berusaha menjalankan fungsinya sebagai pemimpin umat. Dijalankannya kepemimpinan sebagai perwujudan kehendak Allah SWT diminta atau tidak diminta oleh orang lain, dengan cara menyeru agar berbuat makruf dan meninggalkan perbuatan mungkar.
a.       Pengertian Spiritual
Dalam bahasa Inggris pemimpin disebut Leader. Kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Secara spiritual kepemimpinan harus diartikan sebagai kemampuan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah SWT, baik secara bersama-sama maupun perseorangan.  Dengan kata lain kepemimpinan adalah kemampuan mewujudkan semua kehendak Allah SWT yang telah diberitahukan-Nya melalui Rasul-Nya yang terakhir Muhammad SAW. Kepemimpinan dalam arti spiritual tiada lain daripada ketaatan atau kemampuan mentaati perintah dan larangan Allah SWT dan Rasulullah SAW dalam semua aspek kehidupan.
            Secara tegas berarti pemimpin yang sesungguhnya bagi umat Islam adalah Allah SWT dan Rasulullah SAW. Manusia sebagai pemimpin hanya diridhai jika melaksanakan tugasnya sesuai kehendak Allah SWT.
            Para pemimpin yang beriman selalu menciptakan keselarasan antara tindakannya dengan petunjuk dan tuntutan Allah SWT. Manusia sebagai khalifah memikul kewajiban yang harus dipertanggungjawabkan pada Allah SWT.
Jadi, kepemimpinan dalam arti spiritual tidak lain adalah kepemimpinan Allah SWT. Kepemimpinan ini tidak bersifat abstrak. Dan kepemimpinan ini bukanlah kepemimpinan yang sepihak.
b.      Pengertian Empiris
Kepemimpinan adalah kegiatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Pemimpin adalah orang yang memimpin atau mengetuai atau mengepalai. Pada bagian awal dari pengertian secara terminologi dapat diidentifikasi beberapa gejala :
1.      Dalam kepemimpinan selalu berhadapan dua belah pihak.
2.      Kepemimpinan merupakan gejala sosial.
3.      Kepemimpinan sebagai perihal memimpin berisi kegiatan menuntun, membimbing, memandu, menunjukkan jalan, mengepalai dan melatih, agar orang-orang yang dipimpin dapat mengerjakannya sendiri.
Dilihat dari segi Islam, kepemimpinan berarti merupakan kegiatan menuntun, membimbing, memandu, dan menujukkan jalan yang diridhai Allah SWT.
Kepemimpinan harus mampu mengeliminir, mengurangi dan mungkin meniadakan berbagai kegiatan individual yang bermacam jenis, dan berusaha menuntun, mengarahkan dan membimbing sejumlah orang untuk melakukan suatu kegiatan yang sama.
Setiap organisasi memerlukan pemimpin, tetapi kepemimpinan tidak selamanya harus dialaksanakan dalam suatu organisasi.
B.     Dinamika Kepemimpinan
Pemimpin dalam Islam dalam proses pengambilan keputusan  harus berdasarkan firman Allah dan Hadits Rasulullah. Proses pengambilan keputusan yang bersifat apriori adalah sebagai berikut :
1.      Menghimpun dan melakukan pencatatan serta pengembangan data.
2.      Menghimpun firman Allah dan Hadits Rasulullah sebagai acuan utama.
3.      Melakukan analisis data dengan merujuk Firmal Allah dan Hadits Rasulullah.
4.      Memantapkan keputusan yang ditetapkan.
5.      Memutuskan secara operasional dalam bentuk kegiatan konkret oleh pelaksana.
6.      Menghimpun data operasioan sebagai data baru.
7.      Menghimpun dan mencatat data baru dari kegiatan operasional dalam mewujudkan keputusan.
C.     Kepribadian Pemimpin
Setiap pemimpin mewujudkan kepemimpinan yang efektif dan diridhai Allah dengan kepribadian sebagai orang yang beriman harus menunjukkan sikap sebagai berikut :
1.      Mencintai kebenaran dan hanya takut pada Allah.
2.      Dapat dipercaya, bersedia, dan mampu mempercayai orang lain.
3.      Memiliki kemampuan dalam bidangnya dan berpandangan luas didasari kecerdasan yang memadai.
4.      Senang bergaul, ramah tamah, suka menolong, dan memberi petunjuk serta terbuka pada kritik orang lain.
5.      Memiliki semangat untuk maju, semangat pengabdian dan kesetiakawanan, serta kreatif dan penuh inisiatif.
6.      Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dan konsekuen, berdisiplin serta bijaksana dalam melaksanakannya.
7.      Aktif memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
D.    Fungsi dan Tipe Kepemimpinan
1.      Fungsi Pemimpin
a.       Fungsi instruktif
b.      Fungsi konsultatif
c.       Fungsi partisipasi
d.      Fungsi delegasi
e.       Fungsi pengendalian
f.       Fungsi keteladanan
2.      Tipe Kepemimpinan
a.       Tipe kepemimpinan otoriter
b.      Tipe kepemimpinan bebas (Laissez Faire)
c.       Tipe kepemimpinan demokratis
E.     Meneladani Kepemimpinan Rasulullah SAW
Kepemimpinan Muhammad SAW tidak dapat diberi urutan nomor dalam deretan kepemimpinan manusia biasa. Karena satu-satunya kepemimpinan yang bergema secara murni hingga akhir zaman. Membela dan meneladani kepemimpinan Rasulullah adalah perbuatan mulia, sehingga pasti dicintai oleh Allah SWT.
Muhammad SAW diutus dan diangkat menjadi pemimpin manusia oleh Pencipta manusia, bukan hanya tanpa Surat Keputusan, tetapi juga tanpa singgasana dan mahkota. Namun beliau tetap lebih mulia dari pemimpin yang diangkat dengan berbagai simbol duniawiyah.
Kemenangan demi kemenangan untuk menegakkan kebenaran berdasarkan petunjuk dan tuntunan Allah SWT dialami umat Islam yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Sebenarnya Rasulullah SAW bukan pemimpin yang menyenangi peperangan.
Rasullullah memiliki kepribadian yang terpuji yang disebut sebagai sifat wajib Rasul, yaitu :
1.      Siddiq (Benar)
2.      Amanah (Terpercaya)
3.      Tabligh (Menyampaikan)
4.      Fatanah (Pandai)
5.      Maksum (Bebas dari dosa)

a.       Perwujudan Kepemimpinan Otoriter
Rasulullah merupakan pemimpin yang sangat keras dalam menghadapi orang kafir dan dalam memberikan hukuman serta pelaksanaaan petunjuk dan tuntutan Allah SWT lainnya.
b.      Perwujudan Kepemimpinan Laissez Faire
Beliau tidak memaksa dengan kekerasan, setiap manusia diberi kebebasan memilih agama yang akan dipeluknya.
c.       Perwujudan Kepemimpinan Demokratis
Beliau menyatu dengan umat Islam yang dipimpinnya, dalam kehidupan sederhana dan memprihatinkan.
Kepemimpinan Rasulullah menyentuh aspek positif dari semua tipe kepemimpinan, pada dasarnya merupakan kepemimpinan yang bersifat persuasif.










BAB III
Penutup

1.      Kesimpulan
Secara spiritual kepemimpinan harus diartikan sebagai kemampuan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah SWT, baik secara bersama-sama maupun perseorangan. 
Secara empiris, kepemimpinan adalah kegiatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Pemimpin adalah orang yang memimpin atau mengetuai atau mengepalai.
Dilihat dari segi Islam, kepemimpinan berarti merupakan kegiatan menuntun, membimbing, memandu, dan menujukkan jalan yang diridhai Allah SWT.
Kepemimpinan harus mampu mengeliminir, mengurangi dan mungkin meniadakan berbagai kegiatan individual yang bermacam jenis, dan berusaha menuntun, mengarahkan dan membimbing sejumlah orang untuk melakukan suatu kegiatan yang sama.
Sebagai contoh kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan Rasulullah. Kepemimpinan Rasulullah menyentuh aspek positif dari semua tipe kepemimpinan, pada dasarnya merupakan kepemimpinan yang bersifat persuasif.






DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi. 2002. Versi Terdalam : Kehidupan Rasul Allah Muhammad
SAW. Jakarta : Murai Kencana
Munawwir, Imam. 2000. Asas-asas Kepemimpinan dalam Islam. Surabaya :
Usaha Nasional.
Nawawi, Hadari. 1993. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.



Copyright © 2009 Sebutir Embun All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.