0

Komunikasi Organisasi Kepemimpinan dalam Islam

Posted by Unknown on 01.18 in


Komunikasi Organisasi
Kepemimpinan dalam Islam
Dosen Pengampu : Yani Tri Wijayanti








Disusun oleh:
Frenda Yentin Madiana
NIM. 13730105



PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013 / 2014
BAB I
Pendahuluan

1.      Latar Belakang
Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT melalui Rasul-Nya yang terakhir Muhammad SAW.islam diturunkan untuk meluruskan agama Allah SWT yang disampaikan melalui Rasul-Nya yang terdahulu, karena telah diselewengkan oleh para pengikutnya masing-masing. Maka dari itu, Islam merupakan satu-satunya agama yang haq, yakni yang paling benar di sisi Allah SWT, sejak diturunkan hingga akhir zaman nanti.
Allah menciptakan makhluknya manusia. Manusia yang hidup dalam kurun waktu yang sama, harus mewujudkan kehidupan bersama, terutama yang hidup di lingkungan satu wilayah, karena manusia diciptakan juga sebagai makhluk sosial.
Dalam melakukan sosialisai, manusia mengaktualisasi dirinya untuk menemukan jati diri mereka. Dalam mengaktualisasikan diri, setiap manusia sebagai individu memerlukan partisipasi orang lain, bukan untuk menjadi sama dengan orang lain, tetapi justru untuk berbeda dengan orang lain. Dengan adanya perbedaan, justru kita sebagai manusia perlu menghargai satu sama lain. Tetapi di antara perbedaan itu, terdapat juga yang memiliki kesamaan, sehingga menjadi motivasi untuk mewujudkan kelompok atau organisasi.
Perbedaan di antara sekelompok orang yang memiliki kesamaan akan memunculkan orang yang menjadi pemimpin di antara sejumlah orang yang lebih banyak, sebagai pihak yang memerlukan pemimpin. Kondisi lain ada juga karena seseorang harus menjalankan tugas pemimpin. Contoh lain karena seseorang itu memiliki kelebihan dalam bidang agama Islam, yang nantinya disebut ulama dan secara tidak sadar dia dianggap sebagai pemimpin.

BAB II
Pembahasan
A.    Pengertian Kepemimpinan
Ada tiga perkara yang harus dijadikan pedoman umat Muslim dalam menjalankan kehidupan :
1.      Mengerjakan semua perintah Allah.
2.      Menjauhi semua larangan Allah.
3.      Menerima dengan ikhlas semua hukum Allah.
Orang-orang yang berpedoman pada itu adalah orang-orang yang dipimpin Allah dalam kehidupannya. Orang-orang yang bertaqwa dengan sungguh-sungguh pada Allah, akan selalu menyadari dan berusaha menjalankan fungsinya sebagai pemimpin umat. Dijalankannya kepemimpinan sebagai perwujudan kehendak Allah SWT diminta atau tidak diminta oleh orang lain, dengan cara menyeru agar berbuat makruf dan meninggalkan perbuatan mungkar.
a.       Pengertian Spiritual
Dalam bahasa Inggris pemimpin disebut Leader. Kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Secara spiritual kepemimpinan harus diartikan sebagai kemampuan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah SWT, baik secara bersama-sama maupun perseorangan.  Dengan kata lain kepemimpinan adalah kemampuan mewujudkan semua kehendak Allah SWT yang telah diberitahukan-Nya melalui Rasul-Nya yang terakhir Muhammad SAW. Kepemimpinan dalam arti spiritual tiada lain daripada ketaatan atau kemampuan mentaati perintah dan larangan Allah SWT dan Rasulullah SAW dalam semua aspek kehidupan.
            Secara tegas berarti pemimpin yang sesungguhnya bagi umat Islam adalah Allah SWT dan Rasulullah SAW. Manusia sebagai pemimpin hanya diridhai jika melaksanakan tugasnya sesuai kehendak Allah SWT.
            Para pemimpin yang beriman selalu menciptakan keselarasan antara tindakannya dengan petunjuk dan tuntutan Allah SWT. Manusia sebagai khalifah memikul kewajiban yang harus dipertanggungjawabkan pada Allah SWT.
Jadi, kepemimpinan dalam arti spiritual tidak lain adalah kepemimpinan Allah SWT. Kepemimpinan ini tidak bersifat abstrak. Dan kepemimpinan ini bukanlah kepemimpinan yang sepihak.
b.      Pengertian Empiris
Kepemimpinan adalah kegiatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Pemimpin adalah orang yang memimpin atau mengetuai atau mengepalai. Pada bagian awal dari pengertian secara terminologi dapat diidentifikasi beberapa gejala :
1.      Dalam kepemimpinan selalu berhadapan dua belah pihak.
2.      Kepemimpinan merupakan gejala sosial.
3.      Kepemimpinan sebagai perihal memimpin berisi kegiatan menuntun, membimbing, memandu, menunjukkan jalan, mengepalai dan melatih, agar orang-orang yang dipimpin dapat mengerjakannya sendiri.
Dilihat dari segi Islam, kepemimpinan berarti merupakan kegiatan menuntun, membimbing, memandu, dan menujukkan jalan yang diridhai Allah SWT.
Kepemimpinan harus mampu mengeliminir, mengurangi dan mungkin meniadakan berbagai kegiatan individual yang bermacam jenis, dan berusaha menuntun, mengarahkan dan membimbing sejumlah orang untuk melakukan suatu kegiatan yang sama.
Setiap organisasi memerlukan pemimpin, tetapi kepemimpinan tidak selamanya harus dialaksanakan dalam suatu organisasi.
B.     Dinamika Kepemimpinan
Pemimpin dalam Islam dalam proses pengambilan keputusan  harus berdasarkan firman Allah dan Hadits Rasulullah. Proses pengambilan keputusan yang bersifat apriori adalah sebagai berikut :
1.      Menghimpun dan melakukan pencatatan serta pengembangan data.
2.      Menghimpun firman Allah dan Hadits Rasulullah sebagai acuan utama.
3.      Melakukan analisis data dengan merujuk Firmal Allah dan Hadits Rasulullah.
4.      Memantapkan keputusan yang ditetapkan.
5.      Memutuskan secara operasional dalam bentuk kegiatan konkret oleh pelaksana.
6.      Menghimpun data operasioan sebagai data baru.
7.      Menghimpun dan mencatat data baru dari kegiatan operasional dalam mewujudkan keputusan.
C.     Kepribadian Pemimpin
Setiap pemimpin mewujudkan kepemimpinan yang efektif dan diridhai Allah dengan kepribadian sebagai orang yang beriman harus menunjukkan sikap sebagai berikut :
1.      Mencintai kebenaran dan hanya takut pada Allah.
2.      Dapat dipercaya, bersedia, dan mampu mempercayai orang lain.
3.      Memiliki kemampuan dalam bidangnya dan berpandangan luas didasari kecerdasan yang memadai.
4.      Senang bergaul, ramah tamah, suka menolong, dan memberi petunjuk serta terbuka pada kritik orang lain.
5.      Memiliki semangat untuk maju, semangat pengabdian dan kesetiakawanan, serta kreatif dan penuh inisiatif.
6.      Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dan konsekuen, berdisiplin serta bijaksana dalam melaksanakannya.
7.      Aktif memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
D.    Fungsi dan Tipe Kepemimpinan
1.      Fungsi Pemimpin
a.       Fungsi instruktif
b.      Fungsi konsultatif
c.       Fungsi partisipasi
d.      Fungsi delegasi
e.       Fungsi pengendalian
f.       Fungsi keteladanan
2.      Tipe Kepemimpinan
a.       Tipe kepemimpinan otoriter
b.      Tipe kepemimpinan bebas (Laissez Faire)
c.       Tipe kepemimpinan demokratis
E.     Meneladani Kepemimpinan Rasulullah SAW
Kepemimpinan Muhammad SAW tidak dapat diberi urutan nomor dalam deretan kepemimpinan manusia biasa. Karena satu-satunya kepemimpinan yang bergema secara murni hingga akhir zaman. Membela dan meneladani kepemimpinan Rasulullah adalah perbuatan mulia, sehingga pasti dicintai oleh Allah SWT.
Muhammad SAW diutus dan diangkat menjadi pemimpin manusia oleh Pencipta manusia, bukan hanya tanpa Surat Keputusan, tetapi juga tanpa singgasana dan mahkota. Namun beliau tetap lebih mulia dari pemimpin yang diangkat dengan berbagai simbol duniawiyah.
Kemenangan demi kemenangan untuk menegakkan kebenaran berdasarkan petunjuk dan tuntunan Allah SWT dialami umat Islam yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Sebenarnya Rasulullah SAW bukan pemimpin yang menyenangi peperangan.
Rasullullah memiliki kepribadian yang terpuji yang disebut sebagai sifat wajib Rasul, yaitu :
1.      Siddiq (Benar)
2.      Amanah (Terpercaya)
3.      Tabligh (Menyampaikan)
4.      Fatanah (Pandai)
5.      Maksum (Bebas dari dosa)

a.       Perwujudan Kepemimpinan Otoriter
Rasulullah merupakan pemimpin yang sangat keras dalam menghadapi orang kafir dan dalam memberikan hukuman serta pelaksanaaan petunjuk dan tuntutan Allah SWT lainnya.
b.      Perwujudan Kepemimpinan Laissez Faire
Beliau tidak memaksa dengan kekerasan, setiap manusia diberi kebebasan memilih agama yang akan dipeluknya.
c.       Perwujudan Kepemimpinan Demokratis
Beliau menyatu dengan umat Islam yang dipimpinnya, dalam kehidupan sederhana dan memprihatinkan.
Kepemimpinan Rasulullah menyentuh aspek positif dari semua tipe kepemimpinan, pada dasarnya merupakan kepemimpinan yang bersifat persuasif.










BAB III
Penutup

1.      Kesimpulan
Secara spiritual kepemimpinan harus diartikan sebagai kemampuan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah SWT, baik secara bersama-sama maupun perseorangan. 
Secara empiris, kepemimpinan adalah kegiatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Pemimpin adalah orang yang memimpin atau mengetuai atau mengepalai.
Dilihat dari segi Islam, kepemimpinan berarti merupakan kegiatan menuntun, membimbing, memandu, dan menujukkan jalan yang diridhai Allah SWT.
Kepemimpinan harus mampu mengeliminir, mengurangi dan mungkin meniadakan berbagai kegiatan individual yang bermacam jenis, dan berusaha menuntun, mengarahkan dan membimbing sejumlah orang untuk melakukan suatu kegiatan yang sama.
Sebagai contoh kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan Rasulullah. Kepemimpinan Rasulullah menyentuh aspek positif dari semua tipe kepemimpinan, pada dasarnya merupakan kepemimpinan yang bersifat persuasif.






DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi. 2002. Versi Terdalam : Kehidupan Rasul Allah Muhammad
SAW. Jakarta : Murai Kencana
Munawwir, Imam. 2000. Asas-asas Kepemimpinan dalam Islam. Surabaya :
Usaha Nasional.
Nawawi, Hadari. 1993. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.



0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Sebutir Embun All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.